Makna di Balik Harumnya Parang Kusuma

Solo menjadi salah satu kota yang terkenal dengan industri batiknya dan salah satu motif yang dibikin adalah batik parang kusuma.

Makna di Balik Harumnya Parang Kusuma Batik Parang Kusuma diambil dari laman Info Batik, Kamis (23/7/2020). (infobatik.id)

Semarangpos.com, SOLO — Solo menjadi salah satu kota yang terkenal dengan industri batiknya. Batik Solo memiliki arti mendalam sebab penciptaannya yang dilatarbelakangi oleh budaya keraton. Salah satunya adalah batik parang kusuma.

Batik parang kusuma merupakan variasi dari batik parang. Seperti batik parang lainnya, batik parang kusuma memiliki motif yang tersusun dari motif lidah api.

Bentuk lidah api ini disusun secara diagonal tanpa terputus. Lidah api melambangkan kekuatan sakti yang mempengaruhi kepribadian manusia. Di tengah-tengah motif api terdapat dua motif bunga kecil yang memiliki tiga kelopak.

Sosok Tak Kasat Mata Tinggal di Pabrik Gula Sumberharjo Pemalang

Selain motif lidah api, terdapat juga motif mlinjon. Motif mlinjon merupakan motif yang memiliki bentuk serupa dengan belah ketupat. Susunan diagonal dalam batik ini melambangkan rasa hormat dan keteladanan pada nilai-nilai kebenaran.

Batik parang kusuma diambil dari bahasa Jawa. “Kusuma” memiliki arti bunga. Bunga sendiri memiliki aroma yang wangi semerbak. Sehingga batik ini sering dikaitkan dengan penggambaran upaya manusia untuk mendapatkan keharuman namanya di tengah masyarakat.

Nama Harum

Bagi orang Jawa, mencapai keharuman sebuah nama merupakan sesuatu yang patut untuk dikejar. Namun, dalam upayanya harus selalu dibarengi dengan kesadaran untuk berbuat hal-hal yang benar.

Orang Jawa tidak mau mencapai keharuman namanya melalui hal-hal yang buruk dan tidak sopan. Pasalnya, mereka percaya bahwa perbuatan buruk akan menuai hasil yang buruk juga.

Ada Legenda Bandung Bondowoso di Gunung Sepikul Sukoharjo…

Pada zaman kesultanan mataram, batik parang kusuma hanya boleh digunakan oleh putra dan putri raja saat berada di dalam keraton. Saat bepergian, batik motif parang ini tidak boleh dikenakan.

Batik ini juga digunakan pada upacara pernikahan. Batik parang kusuma digunakan untuk busana pengantin Kesatrian Ageng. Motif ini menjadi harapan bahwa penerus keraton nantinya dapat senantiasa mengharumkan nama keluarganya.

Sekarang penggunaan batik parang kusuma tidak lagi terbatas untuk keturunan raja di lingkungan keraton. Batik ini sudah boleh dipakai untuk rakyat biasa, bahkan motif batik parang ini kerap digunakan oleh pasangan yang melakukan acara tukar cincin atau bertunangan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.