Desa Muncar Dulu Dihindari, Sekarang Jadi Ekowisata Favorit Turis

Semarangpos.com, TEMANGGUNG — Desa Muncar dulu kerap dihindari karena wilayahnya yang jauh dari pusat kota Temanggung, Jawa Tengah. Sekarang, desa ini menjadi objek daya tarik ekowisata favorit wisatawan lokal maupun internasional.

Desa Muncar saat ini menjadi objek ekowisata favorit wisatawan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ekowisata merupakan kegiatan wisata berwawasan lingkungan dengan pemberdayaan alam, sosial, dan budaya masyarakat setempat.

Dalam penuturan akun Instagram @muncar_moncer, dulunya desa ini kurang diminati karena wilayahnya yang berada di ujung Kabupaten Temanggung. Desa Muncar berada di ketinggian sekitar 500 mdpl berada di antara perbukitan.

Koruptor Jadi Babi Ketika Meninggal Kata Algoritma Alam

Karena wilayahnya yang masih asri dengan hamparan sawah yang luas, Desa Muncar dibangun menjadi ekowisata. Wisatawan akan disuguhkan jajaran bukit, salah satunya adalah Bukit Belang. Dari puncak bukit ini, wisatawan dapat melihat indahnya sunrise alias matahari terbit.

Hamparan sawah yang luas menjadi daya tarik wisatawan. Wisatawan dapat belajar bagaimana cara mengelola sawah secara tradisional. Salah satu kegiatan yang digemari wisatawan adalah membajak sawah. Desa Muncar menyediakan kegiatan membajak sawah secara tradisional menggunakan sapi untuk wisatawan yang berminat.

View this post on Instagram

Muncar Moncer tidak hanya menyuguhkan eksotisme deretan pemukiman seperti ala Ubud dibali. Lebih dari itu, disini juga disuguhkan maha karya sang mahakuasa pemukiman yang berada 360 derajat dikelilingi 7 pegunungan. Bagi para penikmat sunrise dan senja bisa menikmati sajian karya semesta ini dari bukit Belang Balwong dengan ketinggian hanya 30m dari pemukiman desa. Dari sinilah ketenangan melihat semburat dan senyumnya sang fajar muncul ditemani nikmantnya kopi dari tanah terbaik pulau Jawa. Dititik ini juga sedang kita akselerasi dalam hal fasilitas agar masyarakat bisa menikmati hasilnya. Yang penting sekali tetap, dan senantiasa selalu berdampingan dengan alam dan berpikir regeneratif . video by @sofi_achmad02 . #muncar#muncarmoncer#wisatamuncar#pesonaindonesia#wonderfulindonesia#traveler#blogger#jatenggayeng#instanusantara#instaphoto#instavideo#alamindonesia#kemenpar#temanggung#temanggungku#exploreindonesia#mtma#magelang#wisatamagelang#indonesiaindah#jatenggayeng#wisatajateng#jatengku#ganjar#jelajahindonesia#sonymirroless#landscapephotography#jalanjalandija.

A post shared by Wisata Desa Muncar Moncer (@muncar_moncer) on Jun 29, 2020 at 4:02pm PDT

Penghasil Kopi Robusta

Selain hamparan sawah, Desa Muncar dikenal sebagai desa penghasil kopi robusta. Masyarakat di sini mengembangkan serangkaian kegiatan Muncar Moncer Coffee Trip. Wisatawan akan diajak berkeliling kebun kopi sembari menggunakan caping dan tenggok. Tenggok merupakan bakul kecil yang digunakan untuk wadah hasil panen kopi.

Begini Asal Usul Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng…

Dalam kegiatan ini, wisatawan juga akan merasakan sensasi makan bersama di tengah kebun kopi. Setelah puas bersantai di kebun kopi, saatnya wisatawan kembali ke permukiman warga untuk mengolah biji kopi hingga siap untuk dipasarkan.

Tentunya tidak cukup hanya dengan sehari jika ingin mencoba berbagai kegiatan ekowisata ini. Desa Muncar telah menyediakan penginapan sederhana bagi wisatawan yang akan menginap dan menghabiskan waktu lebih lama menikmati hawa perdesaan.

Selain mencoba berbagai kegiatan ala perdesaan, wisatawan juga bisa menikmati indahnya Curug Lawe. Curug Lawe berada tersembunyi di Desa Muncar. Kawasan di sekitar air terjun dipenuhi oleh pohon rimbun yang sangat menyejukkan. Air terjun setinggi 250 m ini sangat sayang untuk dilewatkan saat berkunjung ke Desa Muncar

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya