Di Batang, KKN Undip Sulap Bonggol dan Kulit Pisang Jadi Abon dan Kopi
Mahasiswa KKN Undip Semarang di Batang menyulap bonggol dan kulit pisang menjadi olahan makanan ciamik, berupa abon dan kopi.
Semarangpos.com, BATANG — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di Desa Kalimanggis, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang menularkan inovasi kepada ibu-ibu setempat. Mereka menyulap bonggol dan kulit pisang menjadi olahan makanan ciamik.
Bahan-bahan itu mudah didapatkan di Desa Kalimanggis. Warga desa di Batang itu rata-rata memiliki pohon pisang di sekitar rumah maupun di ladang.
“Tanaman pisang ini memiliki manfaat dan kandungan gizi dari akar sampai ke daunnya. Biasanya jika tanaman pisang tersebut sudah berbuah yang diambil hanya buahnya. Sedangman pohonnya dibiarkan begitu saja,” kata Farida Noor Rahmah, salah seorang mahasiswa KKN Undip.
KKN Undip Gagas Desa Wisata Batik di Temanggung
Padahal, lanjutnya sebagaimana dikutip Murianews, di bawah pohon pisang terdapat bonggol pisang yang dapat diolah dan dimanfaatkan. Begitu juga dengan kulit pisang.
Di berbagai daerah bonggol dan kulit pisang bisa diolah menjadi kerupuk ataupun keripik. Dari semua makanan olahan tersebut, abon merupakan jenis olahan makanan yang daya simpannya paling lama, karena dalam keadaan kering sehingga mampu meningkatkan daya jual.
“Abon yang dibuat ini bahan dasarnya bonggol pisang. Sementara, untuk kulit pisang juga dapat diolah menjadi kopi. Untuk memebuat kopi ini juga relatif mudah,” ungkapnya.
KKN Undip Bantu Warga Temanggung Bikin Pakan Mandiri
Melihat hal itu, Farida Noor Rahmah dan teman-temannya mengajak ibu-ibu rumah tangga—khusunya ibu-ibu PKK untuk memanfaatkan tanaman pisang yang melimpah di Desa Kalimanggis. Selain untuk mengisi waktu kosong, kegiatan ini juga dapat menjadi tambahan uang jika diperjualbelikan.
Untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya bersama mahasiswa KKN mengelar pelatihan di Balai Desa Kalimanggis. Ibu-ibu yang hadir sangat antusias dan mengapresiasi kegiatan yang tim KKN berikan karena langsung diajari cara pembuatan abon bonggol pisang dan kopi kulit pisang.
“Selain itu mereka juga diberi tahu apa saja manfaat kesehatan dari bonggol pisang ataupun kulit pisang. Setelah mengajarkan cara pembuatan abon dan kopi kulit pisang ibu-ibu juga diajarkan teknik pengemasan, pemasaran dan juga foto produk tersebut,” tambahnya.
Pemda se-Jateng Susun Single Data Potensi Desa
Camat Subah Wahyu menyambut baik langkah mahasiswa KKN Undip tersebut. Ia mengapresiasi abon bonggol pisang dan kopi kulit pisang yang dibuat oleh mahasiswa.
“Kopi dan abonnya enak, bisa digunakan untuk mengembangkan desa jika sudah dipasarkan. Selain itu bahan-bahannya juga berasal dari potensi yang ada di desa.” katanya
Ia berharap produk abon bonggol pisang dan kopi kulit pisang ini bisa menjadi inovasi baru bagi ibu-ibu PKK dalam menciptakan kreativitas makanan. Dengan begitu potensi yang terdapat di desa dapat diolah dengan optimal dan bisa menjadi ciri khas tersendiri bagi Desa Kalimanggis.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- KAMPUS DI SEMARANG : KKN di Temanggung, Mahasiswa Undip Garap Potensi Wisata
- KAMPUS DI SEMARANG : Ini yang Dilakukan Mahasiswa Undip saat KKN di Pati
- KAMPUS DI SEMARANG : 2.885 Mahasiswa Undip Selesaikan KKN
- KAMPUS DI SEMARANG : KKN Undip Bantu Warga Temanggung Bikin Pakan Mandiri
- KAMPUS DI SEMARANG : KKN Tematik Undip Gelar Pameran Batik
- KAMPUS DI SEMARANG : Dituding Cabul di Medsos, Dosen Undip Perkarakan Mahasiswi
- KAMPUS DI KUDUS : Mahasiswa UMK Ciptakan Mesin Pengering Ikan Bertenaga Angin
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.