Diganggu Pandemi, Disporapar Jateng Rasionalisasi Target Wisatawan

Masa pandemi Covid-19 membuat Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng melakukan rasionalisasi target kunjungan wisatawan.

Diganggu Pandemi, Disporapar Jateng Rasionalisasi Target Wisatawan Turis asing menjalani pemeriksaan suhu tubuh di ruang pembelian tiket khusus wisatawan mancanegara di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Antara-Heru Suyitno)

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah (Jateng) melakukan rasionalisasi target wisatawan pada tahun 2020 ini.
Jika sebelumnya Disporapar Jateng menargetkan bisa mendatangkan 50 juta wisatawan domestik, maka saat ini mereka hanya membidik 24 juta wisatawan.

Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng N. Rachmadi, mengatakan rasionalisasi target itu tak terlepas dari merebaknya pandemi Covid-19.

“Ya, kita harus realistis. Ada pandemi ini kita harus menurunkan target. Bahkan, untuk wisatawan mancanegara saat ini kita close. Sebelum pandemi kemarin ada sekitar 10.000 wisman yang sudah terdata,” tutur Sinoeng saat dijumpai Semarangpos.com di kantor Gubernur Jateng, Senin (14/9/2020).

Candi Borobudur Belum Diizinkan Tambah Wisatawan

Sinoeng optimistis target 24 juta wisatawan domestik selama 2020 itu bisa tercapai. Terlebih, hingga akhir tahun nanti Jateng masih memiliki sederet event wisata yang mampu menarik perhatian wisatawan.

“Apalagi, triwulan pertama kemarin tercatat sudah ada 9 juta wisatawan domestik yang berkunjung ke Jateng. Di dua triwulan terakhir ini kita tentu optimistis. Apalagi banyak event yang akan digelar hingga Desember nanti. Makanya, tagline kita Ke Jateng Aja,” ujar Sinoeng.

Meski event wisata tetap digelar, Sinoeng mengaku pelaksanaannya tetap tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan.

Lagi, Semarang Disebut Sumbang Kasus Tertinggi, Ganjar Minta Satgas Covid-19 Update Data

Dengan kata lain, destinasi tempat wisata (DTW) yang akan menggelar event dan menerima wisatawan harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Nanti kita akan lakukan evaluasi dan monitoring ke DTW itu. Kalau ada yang ketahuan melanggar akan kita beri peringatan, berupa tutup 1 hari. Kalau masih membandel ya kita tutup terus,” terangnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.