Dinkes Jateng Belum Kantongi Hasil Lab Suspect Virus Corona Meninggal asal Grogol Sukoharjo

Dinas Kesehatan Jateng mengaku belum mengantongi hasil uji laboratorium suspect virus corona asal Sukoharjo yang meninggal dunia.

Dinkes Jateng Belum Kantongi Hasil Lab Suspect Virus Corona Meninggal asal Grogol Sukoharjo Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Jawa Tengah (Jateng), Yulianto Prabowo. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah (Jateng) belum juga mengantongi hasil uji laboratorium pasien dalam pengawasan (PDP) atau suspect virus corona asal Sukoharjo yang meninggal saat menjalani perawatan di RSUD dr. Moewardi Solo.

Pasien berjenis kelamin laki-laki, berusia 61 tahun itu meninggal dunia, Kamis (19/3/2020) pagi. Ia meninggal di RSUD dr. Moewardi Solo setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit swasta di kawasan Solo Baru, Sukoharjo.

Menurut Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, pasien asal Sukoharjo itu dimasukkan ke dalam daftar PDP Covid-19 atau virus corona karena memiliki riwayat sakit sesak nafas dan infeksi saluran pernafasan (Ispa).

Suspect Corona Sukoharjo Meninggal Bukan dari Seminar Bogor

Meski demikian, Yulianto mengaku jika hasil laboratorium pasien tersebut belum menyatakan jika pasien tersebut positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.

“Hingga hari ini, hasil masih menyebutkan dia negatif. Kita belum dapat hasil terbarunya,” ujar Yulianto saat dijumpai Semarangpos.com di kantornya, Kota Semarang, Senin (23/3/2020).

Yulianto mengatakan hasil pemeriksaan pasien suspect virus corona asal Sukoharjo sudah dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) di Yogyakarta.

Karantina mandiri

Kendati hasilnya belum diketahui, berbagai spekulasi terkait kondisi pasien tersebut cukup membuat heboh masyarakat sekitar.

Ada Suspect Corona Meninggal, Bupati Sukoharjo Minta Ini

Bahkan, adanya kejadian itu membuat Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, meminta warganya untuk menjalani karantina mandiri.

Bupati juga meminta warga yang sempat kontak dengan pasien meninggal itu segera melaporkan ke rumah sakit sebagai upaya preventif.

“Warga sekitar enggak usah keluar-keluar. Harus banyak di rumahnya kalau tidak sangat-sangat penting sekali untuk menghindari itu [penularan Covid-19]. Tapi yang berhubungan dengan pasien, kalau belum terdeteksi rumah sakit, segera melapor ke rumah sakit untuk upaya preventif,” kata Bupati Wardoyo, dikutip dari Semarangpos.com, Kamis.

Ia menyatakan belum bisa memastikan apakah pasien suspect itu meninggal positif Corona atau tidak. Sebab, hasil tes laboratorium yang bersangkutan belum keluar. Namun, pasien ini memiliki riwayat perjalanan ke Bogor.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.