Gawat! Pasca-Libur Lebaran, 55 Anak di Jateng Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jawa Tengah atau IDAI Jateng menyebut ada 55 anak di Jateng yang mengalami kematian akibat Covid-19.

Gawat! Pasca-Libur Lebaran, 55 Anak di Jateng Meninggal Dunia Akibat Covid-19 Ilustrasi ibu dan bayi positif Covid-19. (Freepik.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Kasus penularan Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) selama sebulan terakhir atau setelah Lebaran 2021 memang sangat masif. Tak hanya menyerang pria dewasa maupun kalangan lanjut usia (lansi), Covid-19 juga menyasar kepada anak.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jateng, dr. Fitri Hartanto, menyebutkan sejak tanggal 16 Mei-20 Juni 2021, pihaknya mencatat ada sekitar 7.378 anak di Jateng yang terpapar Covid-19. Dari jumlah sebanyak itu, 55 anak di antaranya tidak tertolong atau mengalami kematian.

“Itu data yang dikumpulkan teman-teman [anggota IDAI Jateng] ke kami. Mungkin datanya berbeda dengan milik Dinas Kesehatan [Dinkes] Jateng. Tapi, apa pun itu jumlahnya [anak terkonfirmasi Covid-19] sangat tinggi. Apalagi sepekan terakhir,” jelas Fitri kepada Semarangpos.com, Rabu (23/6/2021).

Baca jugaKasus Aktif Covid-19 Tembus 1.056 Orang, Dinkes Salatiga: Masih Banyak Abai Prokes

Data IDAI Jateng menyebutkan dari 7.378 anak yang terkonfirmasi Covid-19, sekitar 382 merupakan bayi berusia di bawah 1 bulan. Sementara bayi yang lahir dari ibu yang terkonfirmasi Covid-19 mencapai 2.110 anak.

“Itu data sebulan terakhir, atau pasca-libur Lebaran. Jumlahnya sangat tinggi. Apalagi sepekan terakhir, peningkatannya dua kali lipat,” tutur Fitri.

Fitri menduga tingginya kasus Covid-19 pada anak tak terlepas dari merebaknya varian baru Covid-19, Delta. Varian yang pernah membuat India dilanda tsunami Covid-19 itu saat ini telah menyebar di Jateng, terutama di wilayah Kudus.

Dugaan Fitri merebaknya varian Delta kepada anak-anak itu tak terlepas dari beberapa kasus yang ditemuinya. Jika sebelumnya gejala anak terpapar Covid-19 hanya mengalami demak, batuk, dan pilek, kali ini berbeda.

“Sekarang itu gejalanya enggak jelas. Mungkin itu dari gejala varian Delta. Kalau dulu gejalanya panas, batuk, dan pilek, sekarang infeksi saluran pencernaan. Akhir-akhir ini saya bahkan dapat pasien yang muntah-muntah dan diare. Setelah diperiksa ternyata Covid-19,” tutur Fitri.

Tempat Wisata

Fitri pun meminta orang tua untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga anak dari bahaya virus corona. Salah satunya dengan tidak membawa anak-anaknya bepergian keluar rumah, terutama di tempat-tempat keramaian seperti mal, maupun objek wisata.

“Orang tua lah yang harus diedukasi. Kalau anak-anak belum 100% paham. Orang tua lah yang harus menerapkan prokes ketat, prilaku 5M baik pada dirinya sendiri maupun anak-anaknya. Ini sekolah tatap muka ditiadakan, tapi malah anak-anak dibawa jalan-jalan ke mal,” tegas Fitri.

Baca juga: Setelah Wali Kota, Kini Giliran Ketua DPRD Salatiga Positif Covid-19

Data yang disampaikan IDAI Jateng ini berbeda dengan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Dikutip dari Semarangpos.com, jumlah anak di Jateng yang terpapar Covid-19 sejak awal pandemi mencapai 22.521 orang.

Dari jumlah itu, 239 anak masih menjalani perawatan, 1.159 anak menjalani karantina, 21.034 anak sudah dinyatakan sembuh, dan 89 anak mengalami kematian atau meninggal dunia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.