Gubernur Jateng Ingatkan Pencegahan Gelombang Ketiga Covid-19

Gubernur Jateng Ganjar ingatkan pemerintah daerah dan masyarakat terapkan prokes agar tidak muncul gelombang ketiga Covid-19

Gubernur Jateng Ingatkan Pencegahan Gelombang Ketiga Covid-19 Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat menggelar jumpa pers seusai rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (26/7/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, kembali mengingatkan kepada pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat agar tidak lalai dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Meski pun diakuinya kasus Covid-19 di Jateng terus mengalami tren penurunan. Namun ia tetap meminta seluruh elemen masyarakat di Jateng untuk mewaspadai lonjakan kasus,
terlebih mendekati libur panjang akhir tahun atau Natal dan tahun baru (nataru).

Ia mewanti-wanti agar tidak muncul gelombang ketiga Covid-19. Caranya, dengan menggenjot vaksinasi.

“Saya sampaikan bupati, wali kota tidak lengah terhadap pengawasan masyarakat. Masker yang paling utama tidak boleh dicopot, maka mereka yang beraktivitas ekonomi, ibadah, sekolah mereka berada dalam kondisi prokes yang ketat,” pungkas Ganjar.

Baca juga: Jateng Lakukan Vaksinasi Covid-19 Berbasis Desa, Ini Tujuannya

Sementara itu, sebanyak 14 daerah di Jawa Tengah (Jateng) dilaporkan nihil kasus kematian akibat Covid-19 pada awal Oktober 2021. Atau dalam kurun waktu sepekan terakhir.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo, saat mengikuti rapat penanganan Covid-19 di Kantor Pemprov Jateng, Senin (11/1/2021).

Yulianto menyebut dengan tidak ditemukannya kasus kematian di 14 daerah itu, menandakan
persebaran Covid-19 di Jateng sudah terkendali.

“Hingga pekan ke-40 [4-10 Oktober 2021], selama sepekan tidak ada kasus kematian [akibat Covid-19],” ujar Yulianto.

Baca juga: Pembobolan Rekening Bank Jateng, Ada Petunjuk Kamera CCTV

Kasus Kematian dan Pencegahan Covid-19

Ke-14 daerah tanpa kasus kematian Covid-19 itu yakni Batang, Boyolali, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, dan Kota Magelang. Kemudian Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Tegal, Kudus, Kabupaten Pekalongan, dan Temanggung.

Kendati demikian, Yulianto menyebut masih ada beberapa daerah yang ditemukan kasus kematian akibat virus corona. Namun, ia menyebut jumlahnya tidak banyak.

Kasus kematian Covid-19 itu, lanjut Yulianto rata-rata disebabkan faktor komorbiditas, usia lanjut, dan belum menerima vaksin. Meski demikian, pihaknya masih akan melakukan kajian secara mendetail terkait masih adanya kasus kematian akibat Covid-19 di Jateng.

“Yang mencatatkan adanya kasus kematian, jumlahnya satu orang itu di Banjarnegara, Brebes, Demak, Pati, Pemalang, Purworejo, Rembang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Tegal, dan Wonosobo,” ungkapnya.

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.