Gubernur Jateng Pamerkan Hasil Jogo Tonggo di Temanggung

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menunjukkan salah satu hasil gerakan Jogo Tonggo di Dusun Jetis, Gambasan, Temanggung, Jawa Tengah.

Gubernur Jateng Pamerkan Hasil Jogo Tonggo di Temanggung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melihat kegiatan Jogo Tonggo Dusun Jetis, Desa Gambasan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (Youtube—Ganjar Pranowo)

Semarangpos.com, TEMANGGUNG Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menunjukkan salah satu hasil gerakan Jogo Tonggo yang terlaksana di Dusun Jetis, Desa Gambasan, Kabupaten Temanggung. Di sana, warga berinisiatif menyumbangkan bahan pangan satu sama lain.

Sebagai informasi, nama “Jogo Tonggo” diambil orang nomor satu di Jawa Tengah itu dari Bahasa Jawa dengan ejaaan yang mengkhianati Paugeran Sriwedari 1926. “Jogo” dalam pengertian Ganjar Pranowo bermakna “menjaga”. Sedangkan “tonggo” menurut gubernur mencantumkan kata “Jawa” pada jabatannya itu bermakna “tetangga”.

Konon, gerakan tersebut diciptakan untuk memiliki rasa menjaga antartetangga di tengah pandemi Covid-19. Menurut Ganjar, gerakan tersebut mencakup dua hal, yaitu jaringan pengaman sosial dan keamanan, juga di bidang ekonomi.

Unnes Gelar Wisuda Online, Toga Dikirim ke Rumah Wisudawan

Kunjungan orang nomor satu di Jateng itu terekam dalam sebuah vlog bertajuk Di Dusun Jetis Temanggung, Jogo Tonggo Jadi Ladang Pahala. Lewat akun Youtube channel-nya, Ganjar Pranowo, ia membagikan kegiatannya saat menengok dusun tersebut. “Saya sudah melihat penerapan Jogo Tonggo di banyak tempat, tapi yang dilakukan warga Dusun Jetis, Desa Gambasan, Kabupaten Temanggung, membuat saya mengacungkan dua jempol,” tulisnya dalam kolom deskripsi.

“Di dusun ini, semua warga, apapun pekerjaan dan latar belakangnya, saling menyumbangkan apa yang dimiliki untuk warga yang membutuhkan. Jadi tidak hanya menunggu bantuan dari pemerintah,” tambah Ganjar.

Jika ingin menyumbang bahan pangan, warga Dusun Jetis hanya perlu meletakkan sayur dan lauk di sebuah warung kecil. Di atasnya tertulis, “Jetis berbagi semampunya, ambil secukupnya, berkah bersama-sama.”

Ikan Arwana Koleksi Pria Sukoharjo Digoreng Ayah, Apa Pasal?  

Siapa saja boleh mengambil lauk dan sayur di sana, tetapi diutamakan untuk warga yang tidak mampu. Pihak Jogo Tonggo juga memberi batas maksimal yaitu hanya dua bahan pangan yang boleh dibawa pulang.

“Mereka membuat semacam posko untuk lumbung pangan yang totalnya ada enam di desa tersebut. Jadi tiap hari ada warga yang memberi kacang panjang, tomat, dan cabai. Ini salah satu cara gotong royong,” ungkap Ganjar.

Sumbang Pangan

Tidak hanya itu, Ganjar juga bertemu dengan salah seorang sukarelawan yang ikut menyumbang bahan pangan. “Belanja segini entek pinten [belanja sekian ini habis berapa], Bu?” tanya Ganjar seperti yang terpantau Semarangpos.com, Rabu (17/6/2020).

Sara Wijayanto Kerasukan Hantu Perempuan Mirip Zombie  

“Ya rahasia nggih, isin kula. Saya sumbangkan untuk sedaya masyarakat Jetis. Pokoknya ikhlas supaya dapat pahala,” mendengar jawaban ibu tersebut, Ganjar langsung mengamini.

“Ini nanti coba ditambah ya. Coba yang kena PHK, atau yang tidak bisa kerja. Nanti dikumpulkan dan kita buat pelatihan. Kita juga terapkan membeli di tetangga supaya ekonomi muter terus,” ucapnya sebelum berpamitan.

Tak lupa pula Gubernur Jateng berpesan kepada warga yang menemaninya saat menginspeksi Jogo Tonggo di Temanggung itu. “Ini teman-teman yang ikut membantu masyarakat sekitar dan dari wajahnya kelihatan kalau ikhlas ya. Ayo jangan lupajaga jarak, kok senengane nempel,” ujarnya mengingatkan warga Jetis.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.