Ini 4 Daerah di Jateng yang Tak Kebagian Jatah Vaksin Covid-19

Sebanyak empat daerah di Jawa Tengah (Jateng) tidak kebagian jatah vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Ini 4 Daerah di Jateng yang Tak Kebagian Jatah Vaksin Covid-19 Ilustrasi vaksin. (Freepik)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) melalui Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, mengungkapkan adanya empat kabupaten/kota yang pekan ini tak kebagian jatah vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat.

Yulianto pun mengaku pekan ini, Jateng akan menerima pasokan vaksin sekitar 992.140 dosis. Distribusi vaksin itu langsung ditangani pemerintah pusat ke tiap daerah di Jateng.

Meski demikian, ada empat daerah yang tidak kebagian jatah vaksin untuk tahap pertama. Keempat daerah itu yakni Kabupaten Cilacap, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Kota Pekalongan.

Baca juga: Distribusi Vaksin Tidak Merata, 4 Daerah di Jateng Enggak Kebagian Jatah 

“Untuk yang tahap kesatu, hari ini ada empat kabupaten kota yang tidak dapat bagian. Ini saya juga enggak tahu kenapa. Padahal justru [daerah] itu yang lebih banyak membutuhkan, kok malah tidak mendapatkan sama sekali, nol. Tetapi yang [tahap] kedua dapat semua. Alokasinya dari dinkes, ada juga yang TNI Polri. Tapi kabupaten/kotanya sudah diperinci,” ungkap Yulianto saat mengikuti rapat penanganan Covid-19 di Gedung Pemprov Jateng, Kota Semarang, Senin (30/8/2021).

Saat dijumpai Semarangpos.com, Yulianto menilai ada kemungkinan dinas kesehatan (Dinkes) di empat kabupaten/kota itu tidak disiplin dalam mengisi aplikasi Sistem Monitoring Imunikasi dan Logistik Elektronik (SMILE).

“Jadi mungkin karena enggak disiplin mengisi SMILE, jadi [pemerintah] pusat menganggap masih ada stok, sehingga enggak dapat jatah,” ujar Yulianto.

Sementara itu, terkait adanya daerah yang tidak mendapat pasokan vaksin, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pun akan mempertanyakan kepada Kemenkes.

Jatah Ormas & DPR

Menurutnya, persoalan utama adalah adanya pengaturan yang terlalu detail dalam alokasi vaksin dari Kemenkes. Ia menilai dalam pembagian vaksin selama ini Kemenkes tidak hanya berdasarkan kabupaten/kota. Namun, Kemenkes juga membagi jatah vaksin berdasarkan kelompok seperti organisasi masyarakat, titipan anggota DPR dan lain-lain.

Ia telah meminta Kemenkes agar tidak terlalu detail dalam pembagian alokasi vaksin. Selain merepotkan vaksinator, juga agar pembagian merata sesuai kebutuhan.

Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Semarang Kebut Vaksinasi Pelajar

“Saya enggak ngerti, kepentingan pusat kayaknya terlalu jauhlah kalau membagi sampai tingkat detail itu. Ormas ini sekian, terus kemudian dari titipan DPR sekian, itu merepotkan kita di bawah. Karena yang di bawah ini akhirnya mereka ditarik, ‘ayo dong tempatku dulu, ayo dong kelompokku dulu’, maka vaksinatornya repot,” tuturnya.

Ganjar menuturkan, pengaturan mendetail oleh Kemenkes terhadap alokasi vaksin dapat dilakukan. Jika kelompok-kelompok yang mendapatkan alokasi vaksin itu bisa membawa vaksinator sendiri.

“Sebab kalau ujung-ujungnya nanti diberikan kepada kami, itu rasa-rasanya akan menjadi tarik ulur di antara kepentingan yang utama. Di mana kami harus menyelesaikan sesuai dengan target jumlah yang kita siapkan,” tandas Ganjar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.