Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Semarang Kebut Vaksinasi Pelajar

Pemkot Semarang terus mengebut vaksinasi Covid-19 bagi pelajar sebagai bentuk persiapan menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah.

Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Semarang Kebut Vaksinasi Pelajar Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 kepada anak. (Dok. Semarangpos.com-Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar atau remaja usia 12-18 tahun.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk persiapan sebelum menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah mulai 30 Agustus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, dr. Abdul Hakam, mengatakan vaksinasi bagi pelajar di Kota Semarang diberikan kepada siswa usia 12 tahun ke atas. Vaksin yang diberikan adalah jenis Sinovac.

Baca juga: Vaksin Covid-19 untuk Anak di Jateng Dimulai

Hakam mengaku untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Kota Semarang, DKK tidak memiliki kewenangan untuk memberikan izin. Pihaknya saat ini hanya sebatas memberikan masukan wilayah mana yang layak menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Saya sudah menyarankan pelaksanaan PTM paling aman ya di daerah yang zona hijau. Kemudian, pelajar yang boleh ikut pelaksanaan PTM dalah pelajar yang sudah vaksin tahap kedua,” ujar Hakam, Jumat (27/8/2021).

Dikutip dari laman Internet resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga 27 Agustus 2021 sudah ada sekitar 25.861 remaja di Kota Semarang yang mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Sedangkan untuk vaksin dosis kedua sudah diberikan kepadaa 15.455 pelajar.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menargetkan sekitar 3.371.070 remaja rentang usia 12-17 tahun yang mendapat vaksin Covid-19.

Pasokan

Hakam mengaku untuk percepatan vaksinasi, pihaknya juga menunggu kebijakan dari pemerintah pusat terkait pasokan vaksin.

“Jadi begitu vaksin datang dari pusat ke provinsi, dibagi langsung ke setiap daerah. Kalau kebagian Sinovac kami berikan ke umur 12 tahun ke atas, atau pelajar. Kalau adaanya Astrazeneca tidak bisa kami berikan,” jelasnya.

Sementara itu, untuk guru atau tenaga pengajar, Hakam sudah hampir 90% yang sudah melakukan vaksinasi.

Baca juga: Wali Kota Salatiga: Tak Perlu Tunggu Vaksinasi Siswa untuk Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Bahkan guru di Semarang mendapat suntikan vaksin di awal pelaksanaan vaksinasi pada Februari lalu.

“Untuk guru sudah semua, karena guru termasuk yang ikut vaksin pada kelompok pelayan publik,” jelas Hakam.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.