Ini Dia Nasi Liwet Nan Legendaris di Simpang Lima Semarang…

Aneka kuliner bisa dinikmati saat berjalan-jalan di kawasan Simpang Lima Semarang, salah satunya adalah nasi liwet di di Warung Nasi Ayam Bu Sami.

Ini Dia Nasi Liwet Nan Legendaris di Simpang Lima Semarang… Tangkap layar unggahan Youtube Dyodoran mengenai wisata kuliner malam hari di Simpang Lima Kota Semarang dan mencoba nasi liwet Bu sami. Jumat (21/2/2020).(Youtube-Dyodoran).

Semarangpos.com, SEMARANG — Simpang Lima banyak dikenal sebagai tempat wisata kuliner di Kota Semarang. Hampir di setiap sudut kawasan Simpang Lima Semarang dapat dijumpai aneka makanan dan minuman, salah satunya adalah nasi liwet.

Salah satu warung yang menyajikan nasi liwet di Simpang Lima Semarang adalah warung Nasi Ayam Pojok Matahari Bu Sami.

Popularitas nasi liwet Bu Sami sudah sampai di telinga youtuber Dyodoran. Dyo pun mendatangi warung tersebut di Pleburan, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Proyek Jateng Valley Segera Dimulai, Diklaim Jadi Tempat Wisata Terbesar se-Asia Tenggara

Nasi Ayam Pojok Matahari Bu Sami sudah ada sejak tahun 1975. Warung nasi liwet yang berada di kawasan Simpang Lima Semarang tersebut buka setiap hari mulai pukul 23.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Seperti nasi liwet pada umumnya, nasi liwet Bu Sami ini berisikan nasi, opor ayam, telur pindang, telur bacem, krecek, sayur labu, dan kuah areh.

Selain itu, pengunjung dapat memilih lauk tambahan seperti sate daging, sate usus, sate telur puyuh, dan sate uritan (telur muda).

Harga satu porsi nasi liwet ini sangat bersahabat yaitu Rp13.000 dan jika ditambah dengan satu potong ayam dihargai Rp25.000.

Ponpes di Kudus Ciptakan Klepon Hijrah Respons Tudingan Tidak Islami

Dalam unggahan Youtube-nya yang berjudul Nasi Pojok Matahari, Semakin Malam Semakin Rame Lur !!, Dyo tiba di warung tersebut pukul 01.30 WIB dan langsung memesan satu porsi nasi liwet lengkap dengan sate uritan.

Tak perlu menunggu lama, nasi liwet sudah ada di tangan dan langsung dicicipinya. “Hmhm, rasanya benar-benar semlidut, lezatos, kotoz-kotoz. Rasanya benar-benar menyatu, rasa manis dari sayur labu dan gurih dari arehnya,” ucap Dyo.

“Rasa ayam ini seperti opor, benar-benar empuk dan bumbunya merasuk hingga ke dalam daging,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.