Jateng Disebut Terendah Oleh WHO, Begini Pembelaan Ganjar….
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut Jawa Tengah (Jateng) sebagai provinsi di Pulau Jawa yang paling sedikit melakukan tes Covid-19.
Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, angkat bicara dengan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut rasio pemeriksaan atau tes Covid-19 Jateng paling rendah dibanding daerah lain di Jawa.
Menurut Ganjar, metode yang diterapkan Jateng berbeda dengan daerah lain. Ganjar menyebut tidak semua orang di Jateng diperiksa. Pemeriksaan lebih cenderung diprioritaskan hasil sampling yang berasal dari tracing kontak erat positif Covid-19.
“Model kami beda. Tidak orang lewat terus dites, ada kerumunan dites. Tidak seperti itu,” ujarnya.
Rasio Tes Covid-19 di Jateng Terendah Se-Jawa Versi WHO, Ini Tanggapan Dinkes Jateng…
Pemeriksaan, lanjut Ganjar dilakukan dari mereka yang positif Covid-19. Dari tracing yang dilakukan, barulah tes dilaksanakan.
“Termasuk kelompok-kelompok rentan seperti lansia dan sebagainya. Itu yang jadi target kami,” tegasnya.
Selain itu, Ganjar juga menargetkan orang dengan penyakit bawaan atau komorbiditas berat seperti hipertensi dan diabetes untuk diperiksa. Sebab dari hasil penelitian, kebanyakan pasien positif Covid-19 di Jateng yang meninggal dunia karena memiliki penyakit penyerta, seperti hipertensi dan diabetes.
“Maka sedang saya minta data dari BPJS, berapa jumlah warga Jateng yang memiliki penyakit itu. Mereka akan kami tes dan lakukan treatmen khusus,” tegasnya.
Ganjar juga telah memerintakan semua daerah yang mengalami kenaikan untuk gencar melakukan tes massal. Tidak hanya rapid test, Ganjar mendorong agar pemeriksaan dilakukan dengan PCR test.
“Kalau target pemeriksaan di Jateng sebenarnya sudah terpenuhi. Bahkan di beberapa tempat justru sudah melampaui target. Kota Semarang misalnya, itu jumlah pemeriksaannya sudah melebihi target,” terangnya.
Zona hijau
Daripada Gelar Gowes Massal, Gubernur Ganjar Minta Bupati Brebes Perbanyak Tes Covid-19
Disinggung soal zona hijau, Ganjar mengatakan belum ada daerah yang masuk zona hijau di Jateng. Karena, belum ada daerah yang nol kasus Covid-19 di Jateng.
“Namun beberapa daerah seperti Kota Magelang ini atau beberapa daerah lain sudah melandai. Tapi saya tetap minta hati-hati dan menjaga betul kondisi itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan hasil laporan WHO yang dirilis Rabu (8/7/2020), rasio tes di Jateng terbilang jomplang dibanding daerah lain, yakni 0,17 tes tiap 1.000 penduduk pada 29 Juni-5 Juli.
Rasio tes di Jateng itu kalah jauh dibandingkan DKI Jakarta yakni 1 tes per 1.000 penduduk per pekan. Bahkan rasio tes Jateng masih tertinggal dengan Jatim, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mencapai 0,25 tes per 1.000 penduduk, serta Jawa Barat (Jabar) yang berada di angka 0,20 tes per 1.000 penduduk.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Wibowo, menyebut saat ini sudah menggelar 111.570 tes. Jumlah ini diklaim telah mendekati target yang dicanangkan. “Target kami 3.500 tes per 1 juta penduduk [sekitar 120.000 tes],” tegas Yulianto, Kamis (16/7/2020).
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Kasus Korupsi Bank Jateng, Gubernur Diminta Bertindak
- Walah! Dua Daerah di Jateng Masih PPKM Level 3
- Gubernur Jateng Ingatkan Pencegahan Gelombang Ketiga Covid-19
- Ganjar Digeruduk Aktivis Mahasiswa di Papua, Diajak Diskusi
- Muncul Klaster PTM di Purbalingga, Gubernur Ganjar Minta Sekolah Jateng Lakukan Random Test
- Pemerintah Izinkan Anak 12 Tahun Masuk Mal, Ini Pesan Ganjar ke Orang Tua
- Testing Tinggi, Positivity Rate Jateng Dekati Standar WHO
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.