Kerap Juara DBD, Semarang Kembangkan Tunggal Dara
Tunggal Dara yang merupakan akronim Bersatu Tanggulangi Demam Berdarah Kota Semarang masuk ke dalam jajaran Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2020.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kota Semarang sering memasuki peringkat atas dalam kasus kejadian demam berdarah (DBD) baik tingkat nasional maupun Jawa Tengah. Untuk mengatasinya, Pemerintah Kota Semarang mengembangkan Tunggal Dara (Bersatu Tanggulangi Demam Berdarah). Aplikasi itu pun masuk ke dalam jajaran Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2020.
Demam berdarah merupakan penyakit demam yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang membawa virus dengue. Demam berdarah menyebabkan bintik merah serta pendarahan yang keluar dari lubang yang ada pada tubuh.
Kota Semarang merupakan salah satu kota dengan kasus DBD terbanyak. Setiap tahunnya Dinas Kesehatan Kota Semarang mengidentifikasi semakin banyak kelurahan endemik DBD. Endemi berkenaan dengan penyakit yang muncul dalam suatu wilayah tertentu.
Youtuber Tanboy Kun Sarapan Pedas di Solo, Ini Menunya…
Sebagai upaya pembentukan sinergi (upaya gabungan) antarsektor, maka dibuat sistem integrasi yang memungkinkan seluruh sektor melapor dan menerima informasi terkait DBD. Sistem ini diberi nama Tunggal Dara, yaitu sistem informasi lintas sektor yang menjadi solusi untuk penanganan DBD di Kota Semarang.
Melalui Tunggal Dara diharapkan sinergi antarsektor dapat meningkat sehingga dapat menekan angka kejadian DBD di Kota Semarang. Tunggal Dara memiliki tujuan untuk menjembatani hambatan yang muncul dalam pengendalian kejadian DBD.
Mudakan Lapor DBD
Dalam akun Youtube Pemerintah Kota Semarang yang diunggah pada Rabu (1/7/2020) dijelaskan bahwa program ini, mempermudah pelaporan kasus DBD. Pelaporan dapat dilakukan secara online dan real time (langsung saat itu juga).
Sensasi Menikmati Sate Klatak di Bawah Pohon Talok
Pemberitahuan petugas dan pemangku wilayah dilakukan melalui SMS gateway alias gerbang jaringan. Cara ini mampu mempercepat masyarakat melakukan antisipasi penyebaran nyamuk DBD secara mandiri melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui Menguras, Menutup, dan Mengubur (PSN3M).
Tunggal Dara dianggap mampu membantu mempercepat tindakan pencegahan DBD. “Melalui Tunggal Dara, saya selaku petugas epidemiolog [ahli pola penyebaran penyakit] merasa sangat terbantu karena informasi kasus DBD dapat saya terima lebih cepat. Sehingga saya juga dapat lebih cepat menindaklanjuti kasus tersebut sesuai dengan standar yaitu kurang dari 24 jam,”ungkap Reza Nurvita, seorang petugas epidemiolog puskesmas.
Selain itu, Camat Semarang Barat, Heroe Soekandar, menuturkan bahwa dengan adanya Tunggal Dara mempermudah jajaran kecamatan dan bawahannya dalam menindaklanjuti antisipasi penyebaran DBD.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Banyumas Anugerahkan Penghargaan untuk 10 Inovasi Terbaik
- Kampung Garam Kebumen Lolos Top 45 Pelayanan Publik Terbaik
- Inspiratif! Begini Pekalongan Tekan Angka Kemiskinan…
- Anti Ribet! Jepara Kembangkan Senyum Si Sakit Permudah Antre Puskesmas
- Cengkraman Mata Elang Bantu Demak Tekan Kematian Ibu dan Bayi
- Singa Lahir Jaga Cuci Darah Pasien RSUD Moewardi
- Begini Kiat Pemprov Jateng Tekan Kecurangan Pengadaan Obat-Obatan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.