Klaster Baru Muncul di Semarang, Banyak Warung Makan Belum Terapkan Protokol Covid-19

Banyak warung makan di Kota Semarang yang cukup ternama yang hingga kini belum menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Klaster Baru Muncul di Semarang, Banyak Warung Makan Belum Terapkan Protokol Covid-19 Ilustrasi tempat makan. (Freepik)

Semarangpos.com, SEMARANG – Baru-baru ini publik Kota Semarang dihebohkan dengan munculnya klaster baru penularan Covid-19 di sebuah warung makan kenamaan di Kelurahan Krobokan, Semarang Barat.

Munculnya klaster itu salah satunya disebabkan belum patuhnya pemilik warung dalam menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19.

Pantauan Semarangpos.com, Jumat (11/9/2020) malam, masih banyak warung makan di Kota Semarang yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Jangankan menyediakan tempat cuci tangan, pemilik warung bahkan tidak menerapkan physical distancing atau jaga jarak kepada pelanggan.

18 Orang di Warung Makan Bu Fat Krobokan Positif Covid-19

Seperti yang terlihat di sebuah warung makan di kawasan Jl. M.T. Haryono, Kota Semarang. Di warung yang cukup ternama dan pernah disambangi sejumlah menteri itu, protokol kesehatan sama sekali tak dijalankan.

Hal itu terlihat dari banyaknya pelanggan yang datang tanpa mengenakan masker. Para karyawan pun melayani pembeli juga tanpa memakai masker.

Selain itu, pemilik warung juga tak menyediakan alat pengukur suhu tubuh maupun tempat cuci tangan di depan warungnya.

Pengunjung yang datang pun seperti abai dengan protokol kesehatan. Mereka menyantap makanan dengan berlesehan tanpa mengindahkan physical distancing atau jaga jarak.

Abaikan protokol 

Padahal, klaster penularan Covid-19 di sebuah warung makan baru saja muncul. Ada 20 orang yang dinyatakan positif Covid-19 dari warung tersebut. Warung yang terletak di Kelurahan Krobokan itu diduga juga abai dengan protokol kesehatan.

Lurah Krobokan, Sarno, pun meminta kepada pengelola warung makan tersebut untuk kedepan lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Ia menilai hal itu penting guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Terlebih lagi, rumah makan dengan menu khas mangut ikan manyung itu cukup terkenal dan memiliki pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia.

“Memang saat ini warung makan itu telah ditutup untuk disemprot disinfektan. Harapan kami, setelah dibuka kembali protokol kesehatan harus diperketat,” ujar Sarno.

Dinkes Semarang Sebut 20 Orang Positif Covid-19 dari Klaster Rumah Makan

Sarno mengatakan protokol kesehatan yang wajib dipenuhi itu antara lain menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan pemakaian masker, menyediakan alat pengukur suhu tubuh, dan menerapkan jaga jarak.

“Enggak cuma karyawan. Kalau perlu tukang parkir juga wajib pakai masker. Selain itu, juga harus ada penerapan jaga jarak,” tegasnya.

Sarno pun berharap protokol kesehatan itu benar-benar diterapkan pemilik warung. Jika melanggar, warung makan itu tidak boleh diizinkan beroperasi sesuai Perwali Kota Semarang No.57/2020.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.