May Day, 50.563 Buruh di Jateng Telah Dirumahkan & Kena PHK
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng mengungkapkan data buruh di Jateng yang telah dirumahkan dan terkena PHK saat peringatan Hari Buruh atau May Day.
Semarangpos.com, SEMARANG – Sebanyak 50.563 buruh Jateng atau Jawa Tengah telah dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.
Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng hingga 29 April atau sebelum peringatan Hari Buruh (May Day), sudah ada 37.400 buruh di Jateng yang telah dirumahkan. Sementara, buruh yang terkena PHK mencapai 13.163 orang.
Dari puluhan ribu buruh Jateng yang terkena PHK itu, paling banyak berada di Kota Semarang mencapai 2.385 orang. Disusul buruh di Boyolali mencapai 1.950 orang dan Sragen dengan 1.451 buruh.
Disnaker Kabupaten Semarang Klaim Baru 300 Buruh Kena PHK
Sementara buruh yang dirumahkan paling banyak ada di Kabupaten Magelang mencapai 4.861 orang. Disusul Banyumas dengan 4.509 orang dan Boyolali mencapai 3.612 orang.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) berjanji akan memberikan bantuan kepada buruh yang menjadi korban Covid-19 itu. Bantuan, salah satunya diberikan melalui penyaluran sembako saat peringatan Hari Buruh atau May Day, Jumat (1/5/2020).
“Untuk hari ini kami bantu dari Pemprov [Jateng] totalnya ada 2.164 buruh yang kita bantu sembako,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Paket sembako kepada buruh itu diberikan Ganjar secara maraton di tiga lokasi, yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Boyolali.
Di Kota Semarang, Ganjar memberikan bantuan sebanyak 864 paket sembako di permukiman buruh yang terletak di Rusunawa Kudu.
Paket sembako
Sementara di Kabupaten Semarang, sekitar 300 paket sembako diberikan di Rusunawa Gedanganak, Ungaran, Kabupaten Semarang. Sedangkan sisanya, sekitar 1.000 paket sembako diberikan untuk buruh di Kabupaten Boyolali.
Ganjar mengaku sengaja memberikan paket sembako saat peringatan May Day atau Hari Buruh. Hal itu dilakukan guna meringankan beban buruh di tengah pandemi Covid-19.
Dampak Covid-19, 24.240 Pekerja di Jateng Kena PHK
“Momentum May Day ini kita gunakan untuk saling membantu. Daripada buruh pada demo, mengumpulkan massa kan berbahaya. Maka, kita minta buruh tidak usah aksi demo, biar kami yang demo membagikan bantuan ke mereka,” ujarnya.
Ganjar menambahkan bantuan kepada buruh akan diberikan secara menyeluruh di kabupaten/kota. Bantuan akan diberikan mulai awal hingga pertengahan Mei nanti.
“Seperti Sragen misalnya, mulai Senin besok akan dibagikan,” terang Ganjar.
Paket sembako yang diberikan ke buruh total nilainya mencapai Rp200.000. Perinciannya yakni beras 10 kg, gulai pasir 1 kg, minyak goreng 2 liter, ikan ½ kg, dan mi instan 8 bungkus.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Keren, Semen Gresik Raih Predikat Pelaksana Terbaik 2 CSR Awards 2023 dari Pemprov Jateng
- Penyerahan Pengelolaan Pasar Desa jadi Tantangan Agar BUM Desa Profesional
- DPRD Jateng Dorong Masyarakat Manfaatkan Kecanggihan Teknologi untuk Hal Produktif
- 25 Orang Lolos Tes Potensi Calon Anggota Komisi Informasi Jateng
- Waduh! Ribuan Vaksin AstraZeneca di Kudus Dikembalikan
- Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak Dimulai 24 Desember, Jateng Kapan?
- Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, Pemprov Jateng Kirim Bantuan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.