Nekat Tak Pakai Masker, Warga Desa Bolopleret Klaten akan Dikenai Denda

Pemdes Bolopleret, Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, mempunyai cara “memaksa” warganya mengenakan masker, warga yang nekat tak pakai masker dikenai denda.

Nekat Tak Pakai Masker, Warga Desa Bolopleret Klaten akan Dikenai Denda Masker. (Freepik.com)

Semarangpos.com, KLATEN – Penertiban masyarakat untuk mengenakan masker saat pandemi Covid-19 ini memang tidak mudah. Pemerintah Desa (Pemdes) Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, mempunyai cara “memaksa” warganya mengenakan masker, yaitu warga yang nekat tak pakai masker dikenai denda.

Pemberian denda itu bakal dikukuhkan dalam bentuk peraturan desa (Perdes) terkait kewajiban mengenakan masker di tengah pandemi Covid-19. Warga Bolopleret yang nekat tak pakai masker dikenai denda.

Hal itu disampaikan Kepala Desa (Kades) Bolopleret, Catur Joko Nugroho, kepada Semarangpos.com, Sabtu (13/6/2020). Pemakaian masker menjadi langkah paling efektif dan efisien guna memutus mata rantai virus corona. Pemakaian masker juga sangat vital menyongsong kenormalan baru di waktu mendatang.

Diajak Rapid Test, Puluhan Pengemudi Ojek Online di Salatiga Mangkir

“Gagasan menyusun perdes lantaran masih sering melihat warga yang tak mengenakan masker. Agar bisa disiplin, kami segera menyusun perdes. Kami bahas dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD),” kata Catur.

“Prinsipnya, siapa pun yang tak mengenakan masker akan didenda. Wujud denda berupa membeli masker sebanyak tiga unit atau lima unit. Pembelian dilakukan melalui BUM Desa,” kata Kades Bolopleret, Catur Joko Nugroho.

Kampung Siaga

Selain menyiapkan perdes, lanjut Catur Joko Nugroho, Pemdes Bolopleret, Klaten, juga sudah mengaktifkan kampung siaga Covid-19 di Dukuh Ngreni. Dipilihnya Dukuh Ngreni lantaran dukuh tersebut dianggap masih mengantisipasi persebaran Covid-19 dengan memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.

Kata Gadis Indigo Nama Makhluk Gua Siluman Bantul Tak Boleh Disebut

“Di desa kami ada 11 dukuh. Ke depan, kampung siaga Covid-19 akan diperluas ke seluruh dukuh. Di situasi seperti ini, disiplin mencegah persebaran virus corona menjadi kunci utama. Kewaspadaan perlu dilakukan karena tetangga desa kami sudah ada kasus Covid-19,” kata dia.

Catur mengatakan Pemdes Bolopleret, Klaten tetap mempersilakan sejumlah warganya yang mengais rezeki melalui warung makan atau pun usaha lainnya. Namun, usaha warung makan tersebut diminta tidak melayani pembeli hingga larut malam. Hal ini guna menghindari kerumunan orang banyak.

“Kami sudah sosialisasi ke warga agar yang usaha di warung [terutama warung makan] tak dilakukan sampai larut malam. Lalu bagi warga yang ingin mengurus surat-menyurat [administrasi kependudukan], wajib mengenakan masker. Jika tak mengenakan masker, tak akan dilayani,” katanya.

KAI Semarang Buka Trip ke Jakarta Via KA Tegal Ekpres

Ketua PMI Klaten, Purwanto Anggono Cipto, mengatakan masih banyak warga yang mengabaikan penggunan masker. Hal itu termasuk di kawasan pasar tradisional dan para pengguna jalan.

“Kami sudah berulang kali terlibat dalam operasi simpatik penggunaan masker. Memang masih banyak yang tidak mengenakan masker. Harus ada trik jitu guna mengajak warga disiplin mengenakan masker,” kata dia.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.