Pembebastugasan Sucipto Hadi Purnomo Tarik Perhatian Istana Kepresidenan

Penonaktifan dosen Universitas Negeri Semarang Sucipto Hadi Purnomo oleh Rektor Fathur Rokhman menarik perhatian Istana Kepresidenan.

Pembebastugasan Sucipto Hadi Purnomo Tarik Perhatian Istana Kepresidenan Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Adian. (Detikcom-Istimewa)

Semarangpos.com, JAKARTA — Penonaktifan Sucipto Hadi Purnomo, 47, dosen Universitas Negeri Semarang mendapat perhatian Kantor Staf Presiden pada Istana Kepresidenan Jakarta. KSP menganggap Unnes terburu-buru membebastugaskan dosen itu.

Seperti dikabarkan sebelumnya, Sucipto Hadi Purnomo dibebastugaskan Rektor Fathur Rokhman dengan postingan yang dituduh menghina Presiden Joko Widodo. KSP menyatakan semestinya polisi yang berhak menentukan ada atau tidaknya ujaran kebencian dalam postingan Sucipto.

” Saya kira kalau masih bersifat dugaan atau prasangka bahwa terjadi ujaran kebencian terlalu terburu-buru proses pembebastugasan dosen tersebut,” ujar Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Adian lewat sambungan telepon, Sabtu (15/2/2020).

Ada Enam Janda Baru di Jepara Setiap Harinya

Ditegaskannya, kebebasan berpendapat perlu dihormati dan menentukan suatu pernyataan itu ujaran kebencian atau bukan harus melalui suatu proses hukum yang tepat. “Kalau itu keputusan sepihak, tidak didasarkan proses hukum jelas, saya pikir terlalu terburu-buru,” imbuhnya.

Unnes menganggap Sucipto melakukan ujaran kebencian terhadap Jokowi. Unnes mengungkap kasus ini terjadi saat masa pemilihan presiden 2019. “Sudah proses lama, bukan baru, waktu itu masih pemilihan presiden,” kata Rektor Fathur Rokhman sebagaimana dikutip detikcom, Jumat (14/2/2020).

Sementara itu, Sucipto mempertanyakan apakah postingannya bersifat satire. Dalam postingan tersebut tertulis, “Penghasilan anak-anak saya menurun drastis pada Lebaran kali ini. Apakah efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?”.

Hotel 21 di Pati Pekerjakan Pemandu Karaoke 17 Tahun

“Iya benar yang itu, apakah menghina Jokowi? Itu satire,” kata Sucipto saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (15/2/2020).

Sucipto menyebut postingannya itu sudah melewati masa pilpres. Unggahan satire yang dia tulis itu juga untuk menyinggung orang-orang yang selalu menyalahkan Jokowi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.