Pendaftar PPDB Online Jateng 594.804, Daya Tampung 208.215 Siswa

Penerimaan peserta didik baru atau PPDB online SMA/SMK negeri di Jateng resmi ditutup, Kamis (25/6/2020) dengan jumlah pendaftar mencapai 594.804.

Pendaftar PPDB Online Jateng 594.804, Daya Tampung 208.215 Siswa Ilustrasi PPDB online di Jateng. (Dok. Solopos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG — Penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK negeri di Jawa Tengah (Jateng) tahun 2020 resmi ditutup, Kamis (25/6/2020) pukul 16.00 WIB.
Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng menyebutkan total ada 594.804 calon siswa baru yang telah mendaftar melalui aplikasi PPDB online.

Meski demikian, jumlah itu dianggap janggal. Pasalnya, jumlah tersebut melebihi jumlah keseluruhan lulusan SMP sederajat di Jateng, yang hanya berkisar 513.000 siswa.

Padahal, daya tampung SMA/SMK negeri di Jateng tahun ini hanya sekitar 208.215 siswa, yang terdiri dari 111.547 siswa untuk SMA dan 96.668 siswa untuk SMK.

SMA Negeri Favorit di Solo Terbanyak Terima SKD, Ini Daftarnya…

Sekretaris Disdikbud Jateng, Padmaningrum, mengatakan jumlah pendaftar yang lebih besar dibanding jumlah lulusan kemungkinan disebabkan adanya beberapa calon siswa yang membuat akun pendaftaran lebih dari satu.

“Kemungkinan ada akun ganda. Jadi satu calon siswa mendaftar beberapa kali dengan menggunakan akun yang berbeda. Makanya, ini masih kami lakukan pemeriksaan,” tutur perempuan yang akrab disapa Padma kepada Semarangpos.com, Kamis malam.

Padma menyebutkan dari 594.804 calon siswa yang terdaftar itu, sekitar 36.317 di antaranya menggunakan surat keterangan domisili (SKD). Sementara, 219.915 calon peserta didik menggunakan jalur afirmasi atau jalur khusus.

Sementara jumlah anak tenaga medis yang menangani Covid-19 mencapai 205 orang. Pendaftar jalur perpindahan orang tua mencapai 3.902 orang, anak guru sekitar 642 orang, dan jumlah jalur presasi mencapai 2.212 orang.

Indikasi Curang di PPDB Online, Disdik Jateng Sebut Banyak Manipulasi Data

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta para petugas PPDB untuk ketat dalam melakukan verifikasi dan validasi data.

SKD aspal

Hal itu disampaikan Ganjar menyusul adanya 1.007 calon siswa yang mencabut berkas SKD karena terindikasi asli tapi palsu (aspal).

“Soalnya saya kemarin sudah menemukan. Saya telepon langsung orangnya dan mengakui bahwa itu salah. Maka saya minta seluruh SKD dicek kebenarannya di lapangan,” tegas Ganjar.

Kepala Disdikbud Jateng, Jumeri, mengatakan setelah penutupan maka pihaknya akan menggelar koordinasi dengan cabang dinas dan kepala sekolah. Tahapan selanjutnya adalah verifikasi fisik yang digelar mulai 1-8 Juli 2020.

“Karena saat verifikasi ini siswa atau orang tua siswa harus hadir membawa bukti fisik, maka kami akan atur agar tetap menggunakan protokol kesehatan. Jaga jarak, pembagian jadwal dan berbagai kebutuhan lainnya akan kami siapkan,” kata dia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.