PPDB Jateng Resmi Ditutup, 36.317 Pendaftar Gunakan SKD

Sebanyak 36.317 pendaftar mengajukan surat keterangan domisili atau SKD dalam PPDB online SMA/SMK negeri Jateng tahun 2020.

PPDB Jateng Resmi Ditutup, 36.317 Pendaftar Gunakan SKD Ilustrasi pendidikan SMA. (Dok. Semarangpos.com - Whisnu Paksa)

Semarangpos.com, SEMARANG — Sebanyak 36.317 pendaftar menggunakan surat keterangan domisili (SKD) pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK negeri di Jawa Tengah (Jateng) tahun 2020. SKD digunakan sebagai syarat pengganti KK dalam PPDB SMA/SMK negeri Jateng, bagi pendaftar yang tempat tinggalnya berada di luar zonasi sekolah yang diinginkan.

Pendaftaran PPDB online SMA/SMKN Jateng 2020 resmi ditutup, Kamis (25/6/2020) pukul 16.00 WIB. Selama masa pendaftaran itu, ada sekitar 594.804 pendaftar yang telah terdata.

Dari jumlah sebanyak itu, sekitar 36.317 pendaftar menggunakan SKD dalam PPDB online SMA/SMK negeri Jateng 2020. Sementara, 219.915 pendaftar mendaftar melalui jalur afirmasi atau jalur khusus.

SMA Negeri Favorit di Solo Terbanyak Terima SKD, Ini Daftarnya…

Sedangkan, pendaftar dari kalangan anak tenaga medis yang menangani Covid-19 mencapai 205. Untuk jalur perpindahan orang tua mencapai 3.902 pendaftar, anak guru 642 pendaftar, dan jalur prestasi mencapai 2.212 pendaftar.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Padmaningrum, menyebutkan jumlah pendaftar kali ini lebih banyak dibanding jumlah lulusan SMP se derajat yang terdata di Disdikbud Jateng.

“Jumlah pendaftar yang melebihi jumlah lulusan ini kemungkinan karena banyak yang menggunakan akun ganda. Satu calon siswa mendaftar beberapa kali dengan menggunakan akun yang berbeda,” ujar Padmaningrum kepada Semarangpos.com, Kamis petang.

Diduga Pakai SKD Palsu, 1.007 Pendaftar PPDB Online Cabut Berkas

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta para petugas PPDB untuk ketat dalam melakukan verifikasi dan validasi data. Hal itu disampaikan Ganjar menyusul adanya 1.007 calon siswa yang mencabut berkas SKD karena terindikasi curang.

“Soalnya saya kemarin sudah menemukan. Saya telepon langs)ung orangnya dan mengakui bahwa itu salah. Maka saya minta seluruh SKD dicek kebenarannya di lapangan,” tegas Ganjar.

Verifikasi data

Kepala Disdikbud Jateng, Jumeri, mengatakan setelah penutupan maka pihaknya akan menggelar koordinasi dengan cabang dinas dan kepala sekolah. Tahapan selanjutnya adalah verifikasi fisik yang digelar mulai 1-8 Juli 2020.

Apabila pada saat verifikasi data itu ditemukan ketidakbenaran, maka calon siswa akan dicoret. Ia meminta masyarakat untuk ikut mengawasi dan melaporkan apabila terjadi kecurangan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.