Demo Di Kampus, Mahasiswa Unnes Beri Kartu Merah Rektor
Mahasiswa Unnes kembali menggelar aksi demo di kampusnya, tepatnya di depan kantor rektor untuk menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya UKT.
Semarangpos.com, SEMARANG – Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali menggelar aksi demo di depan Gedung Rektor, Jumat (25/6/2020).
Mereka kembali menyuarakan tuntutan agar Unnes membebaskan biaya uang kuliah tunggal (UKT) pada masa pandemi Covid-19. Selain menuntut pembebasan biaya UKT, mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Unnes itu juga menyuarakan sederet tuntutan.
“Kami kembali menggelar aksi di depan rektorat Unnes.Kami sudah melakukan aksi serupa sebelumnya, hasilnya sama saja. Maka ini, kami berikan kartu merah untuk pak Rektor,” ujar Presiden BEM KM Unnes, M. Fajar Ahsanul Hakim, saat berbincang dengan Semarangpos.com di sela aksi, Jumat (25/6/2020) siang.
SMA Negeri Favorit di Solo Terbanyak Terima SKD, Ini Daftarnya…
Selain memberikan kartu merah, mahasiswa Unnes yang menggelar demo itu juga sepuluh tuntutan kepada pihak kampus. Sepuluh tuntutan itu antara lain menuntut adanya transparansi keuangan kampus, terutama selama masa pandemi. Ia juga meminta agar UKS seluruh mahasiswa aktif pada semester ganjil dipotong dengan mekanisme yang transparan.
“Kami juga menuntut perpanjangan waktu batas akhir kelulusan bagi mahasiswa yang menempuh skripsi, menjadi akhir semester ganjil sebagai syarat pembebasan penuh UKT,” tegasnya.
Fajar juga meminta Unnes memberikan jaminan kepada mahasiswa baru untuk tetap kuliah. Meski pun mereka tidak mampu membayar UKT.
“Libatkan juga mahasiswa dalam penentuan UKT calon mahasiswa baru (camaba) jalur SBMPTN dan UM,” imbuhnya.
Jateng Tertinggi Keempat Kasus Penyalahgunaan Narkoba
Kebebasan demokrasi
Selain itu, mahasiswa juga meminta pemberian dana operasional KKN Tanggap Covid-19. Mahasiswa juga menuntut evaluasi kuliah daring dan jaminan tidak ada pengeluaran lain selama kuliah.
Mereka juga meminta dilibatkan dalam setiap perumusan kebijakan dan keputusan lainnya mengenai mahasiswa. Hal itu terkait dengan kebebasan dalam berdemokrasi di lingkungan kampus.
Mahasiswa Unnes juga meminta pihak kampus meninjau ulang kebijakan passing-out PGSD Tegal dengan memperhatikan aspirasi mahasiswa.
“Berikan kewenangan penuh kepada mahasiswa dalam prosesi penyambutan mahasiswa baru,” terang Fajar.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Aniaya Junior Hingga Meninggal, Taruna PIP Semarang asal Solo Jadi Tersangka
- Taruna PIP Semarang Meninggal Dianiaya Senior, Polisi Tunggu Hasil Autopsi
- Diduga Dianiaya Senior, Taruna PIP Semarang Meninggal Dunia
- Udinus Lanjutkan Kerja Sama dengan ITS
- Ini Cara Tuntaskan Skripsi di Masa Pandemi ala Waki Rektor Unnes
- Undip Terima 3.257 Maba Jalur SBMPTN 2021
- Mahasiswa Unisbank Semarang Dilatih Cyber Security
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.