Polda Jateng: Baru 41,9℅ Kebutuhan Oksigen Rumah Sakit Terpenuhi
Hasil pemantauan Polda Jateng, kebutuhan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di wilayah Jateng masih mengalami kekurangan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk memenuhi pasokan oksigen untuk perawatan pasien Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng).
Kendati demikian, kebutuhan oksigen terus meningkat. Bahkan, pasokan yang ada saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan sesuai permintaan yang ada.
Berdasarkan catatan Kepolisian Daerah (Polda) Jateng, pasokan oksigen di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Jateng selama sepekan terakhir baru terpenuhi sekitar 209 ton, atau 149.286 meter kubik (m3).
Baca juga: Baznas Jateng Salurkan 60 Ton Oksigen ke 10 RS Rujukan Covid-19
Pasokan itu selama ini dipenuhi lima distributor besar, yakni PT Samator Kendal, PT Surya Gas, PT. Langgeng Oksigen, PT. Tira Austenite, dan PT. Cilacap Multi Gas.
Padahal, kebutuhan atau permintaan oksigen di rumah sakit mencapai 504,3 ton atau mencapai 355.755 m3.
Dengan kata lain, baru sekitar 41,9% dari total kebutuhan oksigen rumah sakit yang bisa dipenuhi.
“Jadi masih ada kekurangan sekitar 295,3 ton, atau 206.489 m3,” ungkap Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, kepada Semarangpos.com, Sabtu (31/7/2021).
Selain oksigen, kelangkaan juga terjadi pada obat-obatan untuk perawatan atau terapi pasien Covid-19.
Berdasarkan pengamatan aparat Polda Jateng di sejumlah perusahaan besar farmasi (PBF) dan apotek, obat-obatan yang digunakan terapi Covid-19 mengalami kekosongan.
Stok Obat
Seperti yang terjadi di PT Anugerah Argon Medica di Semarang. Perusahan farmasi yang berada di Kawasan Industri Candi itu tidak memiliki stok Avigan karena masih menunggu distribusi dari pihak produsen.
Pun demikian dengan sejumlah apotek yang kehabisan stok obat Covid-19. Hanya apotek di wilayah Pekalongan yang masih ditemukan stok obat jenis Azithromycin 500 mg.
“Jadi hasil pantauan kami, tidak semua obat-obatan terapi Covid-19 yang dijual di apotek. Selain itu, hampir seluruh apotek mengalami kelangkaan obat penanganan Covid-19. Padahal, apotek juga tidak melayani pembelian obat-obatan Covid-19 tanpa resep dokter,” jelas Iqbal.
Baca juga: Pakai Baju Adat & Masker, Gubernur Ganjar Dicuekin Mendagri Tito Karnavian
Iqbal menambahkan Polda Jateng melalui Ditreskrimsus akan terus melakukan pengawasan peredaran oksigen dan obat-obatan untuk penanganan Covid-19.
“Apabila ditemukan adanya penyimpangan distribusi maupun penimbunan, kami tidak akan segan-segan menindak pelakunya. Kami akan menghukum seberat-beratnya oknum yang memanfaatkan situasi mencari keuntungan di tengah situasi pandemi seperti saat ini,” tegasnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Kapolda Jateng: Tak Ada Izin Keramaian Tahun Baru
- Perampok Pet Shop di Colomadu Karanganyar DIbekuk
- Polda Jateng Siapkan Skenario Hadapi Libur Nataru
- Polisi Siagakan 72 Pospam di Objek Wisata Jateng
- Walah! Dua Daerah di Jateng Masih PPKM Level 3
- Cari Sayur, Warga Boyolali Malah Temukan Mortir
- Fakta Baru Soal Video Truk Oleng di Jalan Tol
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.