Puluhan Mahasiswa Jateng Belajar Literasi Berita Bareng AMSI

Informasi yang termuat di media massa telah melewati proses sebelum menjadi berita yang dikonsumsi publik.

Puluhan Mahasiswa Jateng Belajar Literasi Berita Bareng AMSI Pelatihan literasi berita yang digelar AMSI bersama Google News Initiative melalui Google Meet, Selasa (28/9/2021). (Istimewa)

Semarangpos.com, SOLO — Puluhan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jawa Tengah mengikuti pelatihan literasi berita yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bekerja sama dengan Google News Initiative (GNI), Selasa (28/9/2021).

Dalam pelatihan yang juga diikuiti awak media itu membahas berbagai hal seputar jurnalisme, pemberitaan, bagaimana menangkal hoaks, menyikapi informasi dan memahami cara kerja media sosial.

Pelatihan digelar secara online melalui aplikasi Google Meet mulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB. Ada dua pembicara yang menyampaikan materi pelatihan. Pada sesi pagi yang membahas dampak media sosial hingga seluk beluk pemberitaan dan jurnalisme disampaikan Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Umum Solopos, Rini Yustiningsih.

Baca Juga: JDC 2021: Harus Cerdas Bertransaksi Digital, Ini Alasannya

Sedangkan pada sesi siang hingga sore yang membahas materi tentang bagaimana meretas algoritma media sosial, kebenaran, bukti, dan batasan jurnalisme serta mewaspadai makna ganda dari efek visual foto/video disampaikan oleh Agung Purwandono, Pemred Mojok.co.

Pelatihan berlangsung seru dengan beberapa game interaktif. Rini Yustiningsih kepada Solopos.com mengatakan dengan mengikuti pelatihan itu diharapkan mahasiswa mendapatkan pemahaman serta agar terliterasi dalam dunia digital.

Ia mengungkapkan informasi yang termuat di media massa telah melewati proses sebelum menjadi berita yang dikonsumsi publik. Ada banyak jenis berita dan pertimbangan mengapa informasi itu menjadi bahan berita.

Baca Juga: AMSI Jateng Gelar JDC 2021, Bahas Isu Era Digital

“Ada yang namanya nilai berita, seperti proximity atau kedekatan, aktual, penting, berdampak, dan seterusnya jadi menjadi pertimbangan informasi itu layak diberitakan di media massa atau tidak,” ujarnya.

Sementara itu, Agung Purwandono menyampaikan bagaimana algoritma media sosial membaca perilaku penggunanya dan memberikan rekomendasi-rekomendasi informasi.

“Tujuan media sosial adalah bagaimana agar pengguna itu betah berlama-lama menelusuri informasi dalam laman mereka,” ujarnya.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.