Resto On The Bus Jadi Alternatif Wisata di Salatiga

Resto on the Bus menjadi alternatif wisata bagi warga Kota Salatiga dan sekitarnya di tengah situasi pandemi Covid-19 atau virus corona.

Resto On The Bus Jadi Alternatif Wisata di Salatiga Resto on the Bus saat menanti penumpang di Stadion Kridanggo, Kota Salatiga, Rabu (15/7/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SALATIGA — Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar pada sektor wisata di Salatiga. Tak hanya objek wisata yang tutup, kunjungan wisatawan pun menurun drastis.

Tak ingin terpaku dengan situasi pandemi yang entah kapan berakhir, pelaku industri wisata di Salatiga pun membuat sebuah terobosan. Inovasi itu berupa Resto on the Bus.

Resto on the Bus merupakan bus yang disulap bak restoran. Di dalamnya pun tak hanya terdapat kursi penumpang, tapi juga meja makan.

Solo Disebut Zona Hitam, Ganjar: Yang Hitam Itu Bajumu!!!

Penumpang pun tak hanya diajak menikmati sensasi bus SHD [super high decker] yang megah dengan fasilitas bak restoran.

Mereka juga diajak berkeliling Salatiga sambil singgah di beberapa destinasi wisata hingga Ambarawa, Kabupaten Semarang.

 

Penumpang menikmati hidangan yang disajikan di Resto on the Bus, Salatiga, Rabu (15/7/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

“Selama hampir empat bulan vakum, kami berpikir keras bagaimana wisata bisa bangkit lagi. Akhirnya tercetus ide membuat restoran di dalam bus ini,” ujar tour leader Resto on the Bus, Danang Ragil Santoso, saat dijumpai Semarangpos.com di kompleks Stadion Kridanggo, Kota Salatiga, Rabu (15/7/2020).

Danang mengatakan konsep awal Resto on the Bus semula hanya penumpang menikmati hidangan di dalam bus. Namun setelah dilakukan pertimbangan, disepakati bus juga menggelar city tour.

“Kami menawarkan sistem paket, setiap penumpang membayar Rp50.000 per perjalanan. Sekali trip waktunya sekitar 2 jam. Penumpang juga dapat makan. Kita tawarkan tiga menu yakni nasi gudeg, nasi bakar, dan nasi kuning,” terang Danang.

Tak Terbukti Nikahi Anak 7 Tahun, Kasus Syekh Puji Disetop

Selama melakukan trip, bus juga akan berhenti di beberapa tempat wisata. Salah satu tempat pemberhentian adalah Museum Kereta Api di Stasiun Ambarawa. Di lokasi itu, penumpang diizinkan turun dan menuntaskan hasrat untuk berfoto-foto.

Rute

Danang optimistis Resto on the Bus itu bakal menarik minat wisatawan, khususnya yang berasal dari dalam Kota Salatiga. Hal itu terbukti dari tingginya animo penumpang setiap kali bus melakukan perjalanan.

“Buka pertama kemarin sore, yang naik 28 orang. Siang ini 21 orang. Padahal kapasitas kami cuma dibatasi hingga 28 penumpang,” katanya.

Danang mengatakan Resto on the Bus melakukan perjalanan tiga kali setiap harinya. Pemberangkatan pertama dimulai pukul 11.00 WIB, kedua pukul 15.00 WIB, dan ketiga pukul 19.00 WIB.

Danang menambahkan bus juga memberlakukan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah. Seluruh penumpang wajib dicek suhu, mencuci tangan, dan memakai masker.

Sementara, seorang penumpang, Ika Yuniati, mengaku senang adanya pilihan berwisata dengan Resto on the Bus. Apalagi, sudah empat bulan lamanya dia tak merasakan perjalanan wisata.

“Saya bekerja di agen travel. Selama pandemi ini, enggak jalan sama sekali. Makanya, tahu ada Resto on the Bus ini saya langsung mau mencoba. Sayangnya, rutenya pendek. Penginnya yang jauh sekalian,” kelakar Ika

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.