Ronda Jadi Andalan BPBD Kudus Antisipasi Bencana

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Bergas Catur Sasi Penanggungan di Kudus, Jawa Tengah, Selasa (7/1/2020), mengajak melaksanakan cara tradisional melakukan ronda malam di daerah rawan.

Ronda Jadi Andalan BPBD Kudus Antisipasi Bencana Rumah warga di Desa Rahtawu, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus terancam tanah longsor. (Antara)

Semarangpos.com, KUDUS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana alam menggalakkan ronda. Langkah itu dinilai strategis memantau munculnya tanda-tanda alam untuk mengantisipasi bencana alam.

“Dengan adanya ronda, diharapkan bisa meminimalkan dampak bencana tanah longsor karena biasanya sebelum terjadi longsor ada tanda-tanda seperti retakan tanah dan lain-lain,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Bergas Catur Sasi Penanggungan di Kudus, Jawa Tengah, Selasa (7/1/2020).

Menurut dia cara tradisional dengan melakukan ronda malam di daerah rawan tersebut jauh lebih efektif, dibandingkan harus memasang alat tertentu yang memiliki keterbatasan jangkauan. Terlebih lagi, lanjut dia, kasus bencana tanah longsor tahun 2020 sudah terjadi di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus pada Minggu (5/1/2020).

Akibat bencana tanah longsor tersebut, tercatat ada dua rumah warga yang terdampak karena luasan longsor mencapai 7 m dan 12 m. Sebelum terjadi longsor, katanya, di daerah setempat terjadi hujan deras di sertai angin dan air dari pembuangan atap rumah diduga langsung masuk ke tanah yang memang rawan terjadi longsor.

“Antisipasinya, ketika ada retakan atau tanahnya rawan longsor ditutupi dengan plastik atau benda lain yang bisa mencegah air langsung masuk ke tanah,” ujarnya.

Terkait hal itu, kata dia, sebelumnya sudah disosialisasikan kepada warga yang memang rawan terjadi longsor, seperti di Desa Rahtawu. Sementara desa lain yang masuk kategori rawan bencana longsor, yakni Desa Colo, Ternadi serta Menawan.

Bencana alam lain yang mulai terjadi pada awal 2020, yakni angin kencang serta pohon tumbang yang terjadi di berbagai tempat, terutama di tepi jalan raya.

Tim BPBD Kudus sendiri langsung bergerak cepat melakukan evakuasi pohon tumbang, seperti yang terjadi Senin (6/1/2020) malam tercatat ada empat tempat, yakni di Desa Getaspejaten, Jalan Sunan Muria, Jalan Lingkar Selatan serta Jalan UMK Kudus.

Untuk bencana angin kencang terjadi di Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kudus, Minggu (5/1/2020) yang mengakibatkan 10 rumah mengalami kerusakan bervariasi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.