Sebut Hasil KLB GPK, Demokrat Jateng Nyatakan Perang

Kader Partai Demokrat Jateng menyatakan siap melawan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara, dan menyatakan hasil itu sebagai GPK.

Sebut Hasil KLB GPK, Demokrat Jateng Nyatakan Perang Ketua DPD Partai Demokrat Jateng, Rinto Subekti. (Dok. Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG – DPD Partai Demokrat Jawa Tengah (Jateng) telah menabuh genderang perang melawan hasil keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).

Ikrak melawan hasil KLB itu disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Jateng, Rinto Subekti, seusai menggelar rapat koordinasi bersama DPC se-Jateng di Hotel Grand Candi, Jl. Sisingamangaraja, Kota Semarang, Minggu (7/3/2021) siang.

Rinto mengatakan dalam rapat tersebut diputuskan beberapa poin yang intinya menolak hasil KLB di Deli Serdang, Jumat (5/3/2021). Bahkan, Rinto menyebut KLB tersebut ilegal dan merupakan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan (GPK) Partai Demokrat.

Baca juga: Mayjen TNI Rudianto Resmi Jabat Pangdam IV Diponegoro

“Kami DPD Demokrat Jateng dan 35 ketua DPC se-Jateng menolak KLB ilegal di Deli Serdang karena tidak sesuai AD/ART Partai Demokrat tahun 2020,” ujar Rinto saat menggelar konferensi pers seusai rakorda.

Selain menolak KLB, keputusan rapat itu juga menyatakan jika tidak ada satu pun perwakilan dari Demokrat Jateng, baik ketua DPD maupun DPC yang hadir dalam KLB.

Ia juga menyatakan tidak pernah memberikan kuasa kepada pihak mana pun untuk hadir dalam KLB yang menghasilkan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, sebagai ketua umum.

“Apabila ada yang mengatasnamakan ketua DPD dan ketua DPC se-Jateng dalam KLB itu, kami bisa tuntut secara hukum,” tegasnya.

Baca juga: Buntut KLB, Demokrat Jateng Gelar Rakorda di Semarang

Rinto juga menyatakan tetap setia dengan hasil Kongres V Partai Demokrat tahun 2020 yang memutuskan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum dan Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Majelis Tinggi.

“Kami bertekad melawan Gerakan Pengambialihan Kepemimpinan Partai Demokrat dan meminta DPP untuk memecat kader yang melanggar etika dengan ikut KLB. Kita juga meminta Kemenkumham untuk tidak mengesahkan apa pun hasil KLB. Terakhir, semua kader Partai Demokrat di Jateng siap merapatkan barisan guna melawan gerakan pengambilalihan kepemimpinan itu,” tegas Rinto.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.