Sejak Januari 2021, 9 Kebakaran Terjadi di Grobogan, Kerugian Rp2,8 M

Sebanyak sembilan peristiwa kebakaran terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) sepanjang tahun 2021 dengan kerugian mencapai Rp2,8 miliar.

Sejak Januari 2021, 9 Kebakaran Terjadi di Grobogan, Kerugian Rp2,8 M Ilustrasi kebakaran. (dok. Solopos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi melanda sebagian besar wilayah Jawa Tengah (Jateng), termasuk Kabupaten Grobogan sejak Januari 2021. Kendati demikian, peristiwa kebakaran tetap saja terjadi di wilayah Grobogan.

Berdasarkan catatan Satuan Polisi (Satpol) PP Kabupaten Grobogan, sejak Januari hingga Maret 2021, ada 9 peristiwa kebakaran yang terjadi di berbagai wilayah di Grobogan. Akibat kebakaran tersebut, kerugiannya pun ditaksir mencapai Rp2,8 miliar.

“Jadi sejak Januari sudah ada sembilan musibah kebakaran di sejumlah lokasi di Kabupaten Grobogan. Untuk itu Satpol PP yang di dalamnya juga ada unit pemadam kebakaran perlu menambah pos damkar. Ini sebagai langkah antisipasi, apalagi menjelang musim kemarau,” jelas Kepala Satpol PP Grobogan, Nur Nawanta, saat meresmikan pos pemadam kebakaran (damkar) di Kecamatan Godong, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Korsleting, Warung Kopi di Grobogan Kebakaran

Dengan peresmian pos damkar di Kecamatan Godong itu, maka saat ini ada empat pos damkar di Grobogan. Keempat pos damkar itu tersebar di Purwodadi atau di Kantor Setda Grobogan, Kecamatan Wirosari, Kecamatan, Kecamatan Gubug, dan Kecamatan Godong.

18 Orang

Menurut Nur Nawanta, di masing-masing pos pemadam kebakaran dibutuhkan idealnya 18 orang yang bertugas secara bergiliran. Di mana dalam satu sif diisi 6 orang yang berjaga. Mereka bergantian jaga pada pagi, siang, dan malam.

“Dengan adanya pos damkar di Kecamatan Godong, setidaknya penanganan kebakaran di wilayah barat ada dukungan armada dan petugasnya. Sehingga penanganan bisa lebih cepat,” terangnya.

Baca juga: Laboratorium Covid-19 Jateng di Semarang Kebakaran

Kendati demikian, Nur Nawanta tetap meminta masyarakat waspada. Karena selama ini, penyebab kebakaran terbanyak akibat konsleting. Kemudian urutan kedua dari perapian untuk mengusir nyamuk dan lalat di kandang sapi.

“Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya selalu mengecek instalasi listrik dalam rumah dan gunakan kabel harus sesuai standar. Kemudia ketika menyalakan perapian di kandang, jangan ditinggal pergi atau tidur,” tambahnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.