Semarang Targetkan Zona Hijau Covid-19 pada Desember

Kota Semarang ditargetkan berubah menjadi zona hijau atau wilayah dengan risiko persebaran Covid-19 rendah pada Desember mendatang.

Semarang Targetkan Zona Hijau Covid-19 pada Desember Tangkapan layar peta risiko Covid-19. (covid19.go.id/peta-risiko)

Semarangpos.com, SEMARANG – Kota Semarang ditargetkan menjadi daerah zona hijau, atau wilayah dengan risiko persebaran Covid-19 sangat rendah pada Desember mendatang.

Target itu cukup realistis mengingat Semarang saat ini telah masuk kategori zona oranye, atau daerah dengan risiko persebaran Covid-19 sedang.

Berdasarkan peta risiko Covid-19 yang ditampilkan di situs web covid19.go.id/peta-risiko, Kota Semarang memang sudah mengalami penurunan dari zona merah ke zona oranye. Meski demikian, peta yang ditampilkan laman Internet milik pemerintah pusat didasarkan atas data 20 September lalu.

Waduh!!! Raih Untung Banyak, Penjual APD Ini Doakan Pandemi Tak Berakhir

Sementara itu, berdasarkan situs web siagacorona.semarangkota.go.id, total kasus positif Covid-19 di Kota Semarang hingga kini mencapai 8.019. Perinciannya, 544 orang masih dirawat, 6.700 orang dinyatakan sembuh, dan 775 orang meninggal dunia.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Fajar Purwoto, membenarkan jika Pemkot Semarang menargetkan zona hijau pada Desember mendatang.

Pihaknya pun mengatakan siap mewujudkan target itu, salah satunya dengan mengencarkan operasi penegakan protokol kesehatan guna menekan angka penularan Covid-19.

“Iya, sekarang kan Kota Semarang zona oranye. Maka, akan kami maksimalkan untuk Desember ditargetkan sudah zona hijau,” ujar Fajar saat menggelar operasi yustisi di Jl. Sriwijaya, Senin (28/9/2020).

Menurutnya, selama penegakan penerapan protokol kesehatan angka pelanggaran semakin menurun. Hal itu seiring ketegasan petugas dalam melaksanakan operasi.

“Kami bekerja keras. Untuk kali ini para pelanggar disanksi menyapu makam biar jera. Ke depan sanksi lebih ke fisik. Kalau tidak menyapu makam, ya membersihkan sungai. Saat ini tingkat pelanggaran sudah mengalami penurunan,” jelas Fajar.

Tes rapid

Selain sanksi membersihkan makam, para pelanggar juga dilakukan tes rapid. Mereka yang ternyata hasilnya reaktif langsung dibawa ke tempat isolasi yang telah disediakan untuk penanganan lebih lanjut.

Bandel, Pelanggar Protokol Kesehatan di Semarang Bakal Nyapu Kuburan

“Hari ini dari sekitar 50 tes rapid, ada sekitar dua yang reaktif. Sudah kami tangani,” lanjutnya.

Sementara itu, seorang warga yang terjaring operasi penegakan protokol kesehatan, Bangkit Sanjaya, mengaku tak mengenakan masker saat mengendarai mobil rombongan keluarga pengantin.

“Saya bawa masker, tapi tidak saya pakai. Saya sopir bawa keluarga pengantin dari Mugas ke Kedungmundu,” ujarnya.

Kendati menyesal mendapat sanksi, ia pun menerima hukuman itu dengan penuh tanggung jawab. “Tidak apa-apa, karena saya melanggar,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.