Simbah Algoritma Alam Cerita Tumbal Pesugihan

Pengelola channel Youtube Algoritma Alam mengunggah konten bertajuk Tumbal Pesugihan pada 17 Juli 2020 yang bercerita anak yang diseret buta.

Simbah Algoritma Alam Cerita Tumbal Pesugihan Tangkapan layar dari video unggahan channel Algoritma Alam di Youtube, Jumat (17/7/2020). (Youtube-Algoritma Alam)

Semarangpos.com, KARANGANYAR — Pengelola channel Youtube Algoritma Alam seperti yang ditelusuri Semarangpos.com, Kamis (30/7/2020), mengunggah konten bertajuk Tumbal Pesugihan pada 17 Juli 2020. Dia bercerita mengenai latar belakang seorang anak yang diseret oleh buta atau makhluk serupa raksasa.

Sohib Syabrawi alias Simbah memiliki bakat dalam bidang yang berkaitan dengan hal-hal bersifat tidak kelihatan. Dia memanfaatkannya untuk membantu orang-orang yang mengalami gangguan dari makhluk tak kasatmata.

Ada Hantu Tampakkan Diri di Rumah Sehat Corona Sukoharjo…

Sohib berkata bahwa tumbal berkaitan erat dengan kasus fitnah. Misalnya, di suatu kampung terdapat orang kaya. Setelah itu, asisten rumah tangganya meninggal. “Wah, itu [kata orang] paling buat tumbal. Itu lebih banyak daripada tumbal beneran,” ujarnya.

Fungsinya adalah untuk menjatuhkan nama baik si orang kaya. Menurut Simbah, orang kaya hampir selalu membuat orang di sekitar menjadi iri. Entah orang kaya tersebut pelit ataupun dermawan.

Raksasa di Batang

Sohib bercerita kalau ia dan sang ayah pernah pergi ke daerah Batang. Mereka melihat anak kecil yang diseret oleh buta. “Orang tuanya jadi pembantu di rumah orang kaya. Karena sudah dipercaya, pembantu itu sering ditinggal pergi bosnya. Tapi, tergiur dengan barang bosnya, kadang ada uang yang diambil. Cari kesempatan mencuri saat di rumah sendiri,” ceritanya.

Namun, ternyata sang bos sengaja menaruh uang sembarangan supaya diambil oleh pembantu. Dengan kata lain, kasus tadi termasuk ke jenis yang sengaja dijadikan tumbal pesugihan.

Pohon di Tanggul Sungai Sukoharjo Ditebang, Ular Bermunculan…  

Berhubung si pembantu menggunakan uang untuk membeli makan anak, maka yang terkena tumbal adalah anak itu. Dia pun meninggal. Kasus itulah yang dinamakan dengan tumbal secara tidak sengaja.

Sohib berpendapat bahwa orang yang melakukan pesugihan biasanya pelit. Itu karena mereka sudah tahu risikonya dan mereka sendiri yang harus menanggungnya. “Sayang sekali [kata orang] kalau cuma dikasih-kasih ke orang,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.