Pohon di Tanggul Sungai Sukoharjo Ditebang, Ular Bermunculan…

Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menebang 500 pohon di tanggul Sungai Situri, Sukoharjo dan membuat ular-ular bermunculan.

Pohon di Tanggul Sungai Sukoharjo Ditebang, Ular Bermunculan… Kegiatan kerja bakti menebang pohon di tanggul Sungai Situri, Grogol, Weru, Sukoharjo, Kamis (22/7/2020). (Semarangpos.com-Indah Septiyaning W.)

Semarangpos.com, SUKOHARJO — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Kamis (22/7/2020), menebang sekitar 500 batang pohon di tanggul Sungai Situri, Desa Grogol, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Akibat penebangan dalam program normalisasi sungai itu ular-ular pun bermunculan.

Kepala Desa (Kades) Grogol, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo Heri Putut mengatakan proses penebangan pohon di tanggul Sungai Situri melibatkan puluhan warga, petani, Babinkamtibmas, dan mahasiswa. Mereka menggunakan gergaji mesin, satu per satu pohon di kawasan tanggul Sungai Situri ditebang.

Saat penebangan pohon banyak ditemukan ular hingga membuat kaget warga setempat. Namun sebelum ditangkap, ular-ular tersebut berhasil lolos masuk ke sungai.

Batik Semen Gedhe Sawat Gurdha untuk Cucu Raja

Ditargetkan kerja bakti pembersihan kawasan tanggul sungai itu rampung pada Minggu (26/7/2020). Selanjutnya BBWSBS akan melaksanakan normalisasi Sungai Situri yang diagendakan mulai berjalan pada pekan depan.

Heri Putut menjelaskan normalisasi Sungai Situri akan dikerjakan sepanjang dua kilometer dengan sasaran perbaikan tanggul, serta pengerukan sedimentasi sungai.

Normalisasi Tanggul

“Tanggul akan dinormalisasi dari kondisi sekarang lebar dua meter menjadi empat meter dan tinggi tiga meter. Kemudian dilakukan pengerukan sungai yang memang kondisi sedimentasinya sangat tinggi,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com–induk media Semarangpos.com–di sela-sela kerja bakti.

Dia berharap normalisasi Sungai Situri mampu mengatasi persoalan banjir tahunan yang melanda wilayah Desa Grogol di setiap musim penghujan.

Heboh Kejar-Kejaran dalam Legenda Timun Mas

Banjir terjadi karena tanggul sungai jebol dan selama ini penanganannya hanya dilakukan dengan pemasangan sandbag atau karung berisi pasir atau tanah. “Pemasangan sandbag itu sifatnya penanganan sementara atau darurat saja. Dan selama ini yang bisa kita lakukan hanya itu,” katanya.

Petugas pengawas sungai dari BBWSBS, Alfian Utama, sebelumnya mengatakan kondisi tanggul Sungai Situri sangat kritis dan rawan jebol. Pihaknya bahkan menemukan rekahan tanah dan longsoran di beberapa lokasi di sepanjang tanggul sungai itu.

Hal itu berdasar pemantauan di kawasan tanggul. Namun, telah dilakukan upaya perbaikan sementara dengan memasang sandbag dan menutup rekahan menggunakan pecahan bebatuan guna mengantisipasi longsoran tanggul.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.