Tak Punya HP, 3 Siswa di Pekalongan Ini Pilih ke Sekolah saat Pandemi Covid-19

Sebanyak tiga siswa SMPN 2 Tirto di Kabupaten Pekalongan memilih berangkat ke sekolah karena tidak memiliki handphone atau HP.

Tak Punya HP, 3 Siswa di Pekalongan Ini Pilih ke Sekolah saat Pandemi Covid-19 Ilustrasi pembelajaran jarak jauh secara daring. (Dok. Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pandemi Covid-19 berdampak bagi peserta didik yang harus menjalani adaptasi baru belajar dari rumah secara online. Namun, tidak bagi tiga siswi sekolah menengah pertama atau SMP di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).

Ketiga pelajar putri SMPN 2 Tirto Kabupaten Pekalongan, Aldila Tribuana, Devi Dina Septiana, dan Salsama Putri tetap menjalani pembelajaran di sekolah.

Dikutip dari suara.com, keterbatasan ekonomi orang tua membuat tiga siswi itu tak mampu membeli handphone hingga tetap harus berangkat ke sekolah demi mendapatkan pendidikan.

Gubernur Jateng Sosialisasi UU Cipta Kerja, KSPI: Draf Belum Ada, Apa yang Dibahas?

Aldina Tribuana yang saat ini duduk di bangku kelas 7 mengaku sudah 1,5 bulan ini berangkat ke sekolah. Meski pun, sekolahnya menerapkan pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19.

Setiap hari, ia berangkat dari rumahnya di Dukuh Kepuh, Desa Pandanarum, Kecamatan Tirto dengan mengayuh sepeda. Jarak sekolah dari rumahnya sekitar 3 kilometer (km).

Hal itu dilakukan Aldila karena orang tua yang sehari-hari bekerja sebagai pelayan di toko sembako tidak mampu membelikan handphone untuk mengikuti pembelajaran daring.

“Saya tidak punya HP, orang tua juga tidak bisa membelikan. Jadi tetap datang ke sekolah,” ujar Aldila, Senin (12/10/2020).

Kendati datang ke sekolah, Aldila tetap menjalani pembelajaran secara daring. Ia menggunakan HP yang dipinjamkan pihak sekolah mulai pukul 08.00-12.00 WIB.

“Setelah selesai, HP dikembalikan ke sekolah,” ujar siswi yang bercita-cita menjadi dokter itu.

Menangis

Kepala SMPN 2 Tirto, Khoirul Huda, membenarkan ketiga siswa itu harus mendatangi sekolah untuk mendapat pembelajaran karena tak memiliki telepon seluler.

“Mereka tidak memiliki HP karena kondisi ekonomi orang tua. Semangat mereka untuk belajar memang menggebu jadi tetap berangkat sekolah. Di sekolah, kami fasilitasi dengan meminjam HP dari teman yang punya lebih dari satu. Jadi pembelajarannya tetap online dan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Khoirul.

Sekolah di Jateng Lakukan Pembelajaran Tatap Muka Perdana, Begini Pelaksanaannya…

Khoirul mengatakan, sebelumnya ada satu siswa lagi yang belajar di sekolah karena tidak memiliki HP. Siswa itu bernama Dzul Faqor Risqi.

Saat mendatangi sekolah, Dzul bahkan sempat menangis agar bisa tetap mengikuti pembelajaran di sekolah. Meski pun hanya dirinya seorang yang ke sekolah.

“Solusinya kami coba komunikasikan ke pihak-pihak lain, termasuk PT Telkom. Akhirnya, Telkom membantu membelikan smartphone untuk Dzul. Kalau yang tiga siswa tadi belum. Jadi masih kami pinjami dari sekolah,” tuturnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.