Temanggung Dihajar Bencana Angin Kencang dan Banjir

Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung menyatakan angin kencang dan banjir terjadi di beberapa titik sekaligus.

Temanggung Dihajar Bencana Angin Kencang dan Banjir Warga Kabupaten Temanggung, Jateng, Rabu (11/3/2020) bergotong-royong membenahi atap yang rusak akibat diterjang angin kencang. (Antara- BPBD Temanggung)

Semarangpos.com, TEMANGGUNG — Temanggung bak diserang dari segala penjuru. Bencana angin kencang dan banjir terjadi sekaligus di beberapa titik wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Demikian Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Djoko Prasetyono yang dipublikasikan Kantor Berita Antara, Kamis (12/3/2020). “Ada beberapa titik banjir dan angin kencang yang mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah milik warga maupun fasilitas umum,” katanya.

Ia menyebutkan angin kencang melanda Dusun Kamal, Desa Kundisari, Kecamatan Kedu. Serangan serupa juga terjadi di Lingkungan Coyudan, Kelurahan Parakan, Kecamatan Parakan.

Covid-19 Ancam Bangkrutkan 8 Perusahaan di Jateng

Sedangkan banjir merendam pertigaan Dusun Growo, Desa Danupayan. Selain itu terjadi pula di Jl. Raya Temanggung-Parakan, Dusun Depok, Desa Mondoretno. Juga merendam Kelurahan Jurang, Jl. Perintis Kemerdekaan Kecamatan Temanggung, dan Kelurahan Butuh, Kecamatan Temanggung.

Luapan Air

Ia menjelaskan banjir terjadi karena luapan air dari selokan. Bencana itu menerpa menyusul tingginya curah hujan di sekitar Temanggung.

Rektor Unnes Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp5,05 Miliar

Menurut dia, sedikitnya ada 27 rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat diterjang puting beliung. “Memang ada yang rusak ringan maupun menengah. Semuanya akan ditangani, baik perumahan maupun fasilitas umum,” kata Djoko Prasetyono.

Kepala Dusun Kundisari Heri Setiyawan menyampaikan kejadian angin kencang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. “Saat itu angin datang dari barat dan menerjang rumah-rumah warga,” katanya.

Menurut dia kejadian itu berlangsung tidak lama, namun demikian mampu memorakporandakan belasan rumah warga. “Rata-rata kerusakan hanya di bagian atap saja. Saat angin datang disertai hujan,” demikian Heri Setiyawan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.