Tutup GBL, Bupati Mirna Mengaku Sudah Punya Niat Sejak 2017

Satu lagi kawasan prostitusi di Jateng yang ditutup. Kali ini, lokalisasi itu adalah Gambilangu yang terletak di wilayah yang menjadi perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang.

Tutup GBL, Bupati Mirna Mengaku Sudah Punya Niat Sejak 2017 Bupati Kendal, Mirna Annisa, saat diwawancarai wartawan di Wisma Perdamaian, Semarang, Senin (20/2/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Semarangpos.com, KENDAL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akhirnya resmi menutup kawasan prostitusi Gambilangu, atau yang familier disebut GBL, Selasa (19/11/2019).

Dikutip dari laman Internet resmi Pemkab Kendal, Bupati Kendal, Mirna Annisa, sebenarnya sudah sejak 2017 ingin mewujudkan misi Kendal sebagai daeah yang beribadat. Salah satunya dengan menutup kawasan prostitusi yang ada di Kendal.

Namun, entah apa alasannya kawasan lokalisasi yang terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu, Kendal itu baru bisa ditutup akhir 2019 ini.

“Alhamdulillah pada tahun 2019 lokalisasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu yang berada satu kompleks dengan lokalisasi Gambilangu Semarang akhirnya dapat ditutup secara bersama. Ini berkat komunikasi yang baik antara Pemkab Kendal dan Pemkot Semarang,” ujar Mirna dikutip dari laman Internet resmi Pemkab Kendal, Selasa.

Acara penutupan kawasan prostitusi GBL itu turut dihadiri Direktur Rehabilitasi Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kementerian Sosial (Kemensos), Waskito Budi Kusumo, Dinas Sosial Provinsi Jateng, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, dan para pejabat pemerintah setempat.

Dalam kesempatan itu, Mirna juga menyatakan jika Pemkab Kendal siap membantu para wanita pekerja seks (WPS) yang ingin mengakhiri profesinya sebagai pekerja seks komersial (PSK).

“Terus berjuang dan memperbaiki diri. Kami dari Pemkab Kendal akan membantu niat baik mbak-mbak dari mana pun asalnya. Kami akan mengomunikasikan kepada pemerintah setempat agar saat mau membuka [usaha] bisa dibantu dicarikan dana yang tidak menggunakan angunan,” tutur bupati berusia 38 tahun itu.

Sementara itu, Waskito Budi Kusumo, memberikan apresiasi terhadap pemerintah daerah yang mau berkomitmen mewujudkan program pemerintah pusat yang mencanangkan Indonesia Bebas Prostitusi.

Ia juga berpesan kepada seluruh penghuni lokalisasi yang sudah menerima bantuan Rp6 juta agar memanfaatkan dengan baik. “Manfaatkan bantuan yang diberikan dengan baik, ubah mindset serta meniti hidup yang lebih baik,” pesan Waskito.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.