Waduh! Stok Vaksin DPT di Semarang Kosong

Stok vaksin difteri, pertusis, dan tetanus atau DPT di Kota Semarang, Jateng mengalami kekosongan. Warga yang memiliki bayi di bawah usia satu tahun resah.

Waduh! Stok Vaksin DPT di Semarang Kosong Ilustrasi vaksinasi bayi. (Suara.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Stok vaksin difteri, pertusis, dan tetanus atau DPT di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengalami kekosongan. Warga yang memiliki bayi di bawah usia satu tahun pun resah.

Mereka kemudian berharap pemerintah segera menyuplai vaksin untuk meningkatkan daya tahan anaknya terhadap penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.

“Iya kosong stoknya. Tidak hanya di Kota Semarang sepertinya, tapi juga di seluruh kota di Indonesia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Abdul Hakam, kepada wartawan di Semarang, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Total Daerah PPKM Level 3 Di Jateng Sesuai Inmendagri Terbaru

Hakam mengatakan kosongnya vaksin DPT itu sudah dikeluhkan banyak warga, baik melalui pesan singkat di Whatsapp (WA) maupun di media sosial milik DKK Semarang.

Ia pun tidak bisa berbuat banyak karena kekosongan tersebut disebabkan jalur distribusi dari pemerintah pusat yang tersendat. “Ini terjadi karena distribusinya kosong. Tidak ada distribusi,” ujarnya.

Hakam pun tidak bisa memperkirakan kapan stok vaksin DPT itu akan datang. Meski demikian, ia berjanji jika stok vaksin tersebut sudah datang, pihaknya pun segera menyalurkannya ke masyarakat.

“Pasti kita akan bergerak cepat. Begitu ada, langsung kita distribusikan. Kita suntikkan ke bayi, sebab imunasi DPT ini sangat penting dan dibutuhkan bayi, terutama yang berusia di bawah satu tahun,” jelasnya.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Rendah, PPKM Grobogan Kembali Level 3

Kelangkaan Vaksin DPT Disayangkan

Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jateng menyayangkan kekosongan vaksin DPT. Ia khawatir kondisi tersebut akan berlarut-larut dan memunculkan wabah penyakit bagi bayi di bawah usia satu tahun.

“Kalau stok habis yang dirugikan anak-anak. Paling kita takutkan terjadinya lonjakan kasus yang sebenarnya bisa dihindari dengan pemberian vaksin seperti difteri, campak, tetanus, dan hepatitis B,” ujar Sekretaris IDAI Jateng, Choirul Anam.

Dia menyebut selain berimbas pada kesehatan bayi, kelangkaan vaksin DPT juga akan mengacaukan jadwal imunisasi lantaran adanya penundaan imuninasi.

“Ini akan jadi hambatan karena DPT bagi imunisasi bayi itu sangat penting. Seharusnya ini tidak terjadi karena bisa diantisipasi oleh pemerintah,” ungkapnya.

Baca juga: 14 SD Negeri Di Sragen Digabung, Kok Bisa?

Pihaknya berharap pemerintah segera memperbaiki logistik vaksin sehingga kebutuhan kesehatan masyarakat bisa terpenuhi. Sementara itu, salah seorang warga Kota Semarang yang memiliki bayi di bawah satu tahun, Danny Utama, mengaku sudah berulang kali mendatangi berbagai fasilitas kesehatan untuk memberikan imunisasi bagi anaknya vaksin DPT.

Meski demikian, ia selalu mendapat penolakan dengan alasan vaksin DPT kosong. “Saya sudah kemana-mana. Bahkan sejak sepekan lalu. Tapi, jawabannya selalu kosong. Makanya, ini saya lagi tanyakan ke Dinkes Kota Semarang, apakah benar kosong,” ujar Danny kepada Solopos.com jaringan Semarangpos.com.

 

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.