Wonosobo Tutup Total Jalur Pendakian Cegah Covid-19

Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Wonosobo memaksa pengelola 15 base camp menutup wisata pendakian via wilayah setempat.

Wonosobo Tutup Total Jalur Pendakian Cegah Covid-19 Panorama Gunung Sindoro. (Antara-Anis Efizudin)

Semarangpos.com, WONOSOBO – Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah berbuntut pada keputusan pihak otoritas pendakian untuk menutup wisata pendakian via wilayah setempat. Kebijakan itu berlaku sejak Senin, (24/8/2020).

Keputusan ini didasari berdasarkan rapat yang digelar oleh pengelola base camp setempat, Sabtu (22/8/2020). Dikutop dari unggahan akun Instagram @wonosobozone, postingan tersebut berisi pengumuman mengenai penutupan jalur pendakian di Kabupaten Wonosobo mulai Senin sampai waktu yang belum ditentukan.

Penutupan ini ditetapkan untuk membantu dan menekan naiknya grafik terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Wonosobo.

Kerap Cekcok dengan Pasangan Hidup? Inilah 9 Ciri-Ciri Sihir Perceraian

Dalam caption pada unggahan tersebut juga diinformasikan kepada warga yang ingin melakukan pendakian ke Gunung Prau maka mereka bisa menghindari jalur pendakian di Kabupaten Wonosobo. Pendaki diinformasikan untuk menggunakan jalur alternatif lain yang masih membuka layanan pendakian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Semarangpos.com dari berbagai sumber, penutupan tersebut tidak terkait aturan dari Pemda Wonosobo yang mewajibkan para pendaki atau wisatawan dari luar Kabupaten Wonosobo untuk rapid test Covid-19.

Menurut pengelola base camp Gunung Sumbing via Garung, Iwan, pihak base camp hanya memutuskan untuk memilih jalan lain dengan cara menutup aktivitas wisata gunung di daerah Wonosobo. “Bukan pro kontra sebenarnya, cuma kami lebih memilih untuk sementara tutup saja,” tegasnya.

Bawakan Nasi Jagung buat Ganjar, Bunga Salsabila Bawa Pulang Laptop

Menurut Iwan, pihaknya bakal terus memantau perkembangan situasi. “Kalau pun nanti setelah turun [kasus Covid-19] dan diharuskan rapid test ya kami akan ikuti, tapi harus jelas aturannya,” ujar dia.

15 Pengelola Base Camp

Hasil diskusi tersebut telah ditandatangani langsung oleh semua otoritas base camp gunung di Kabupaten Wonosobo. Total ada 15 pengelola base camp yang menandatanganinya pada kesepatan tersebut. Salah satu alasan lainnya dari penutupan jalur pendakian itu adalah agar para pendaki dari luar Kabupaten Wonosobo tidak terpapar Covid-19.

Berdasarkan data laman resmi corona.wonosobokab.go.id, jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Wonosobo, Sabtu (23/8/2020), terjadi peambahan tertinggi sepanjang pandemi. Setelah dilakukan swab test, tercatat pada hari itu sebanyak 19 orang terkonfirmasi positif. Dengan demikian, akumulasi pasien Covid-19 di Wonosobo telah mencapai 183 kasus.

Baru 30% Rampung Dilukis, Mural di Purworejo Sudah Jadi Spot Selfie  

Imbas penambahan ini membuat Kabupaten Wonosobo menjadi zona merah, setelah sempat stabil tanpa penambahan sepanjang juli 2020.

Menurut Iwan, pendaki bisa datang dengan surat bebas Covid-19. Namun, mereka malah bisa terpapar karena masuk Kabupaten Wonosobo yang merupakan zona merah.

Maka dari itu, keputusan penutupan jalur base camp di Kabupaten Wonosobo dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19. “Karena di sini zona merah, andai pas pulang pendaki jadi sakit, itu kan malah berefek negatif juga ke kami,” kata dia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.