16 Ruang Isolasi Disiapkan RSUD Salatiga, 2 Bertekanan Negatif
RSUD Salatiga telah menyiapkan 16 ruang isolasi sebagai langkah antisipasi persebaran virus corona jenis baru (covid-19).

Semarangpos.com, SALATIGA — RSUD Salatiga menyiapkan 16 ruang isolasi sebagai langkah antisipasi persebaran virus corona jenis baru (covid-19). Dua ruangan di antaranya bertekanan negatif untuk membantu menangkal tersebarnya penyakit melalui udara.
Direktur RSUD Salatiga Pamuji Eko Sudarko menyebutkan satu ruang isolasi bertekanan negatif itu berada di dalam Unit Gawat Darurat (UGD) dan Ruang Wijaya Kusuma. Sementara itu persebaran ruang isolasi lain masing-masing ada di ICU dan HCU.
Dua ruang isolasi lain berada di Ruang Teratai, enam di Ruang Flamboyan, dan tiga di Ruang Anggrek. “Jika ditotal semuanya ada 16,” ujar Pamuji belum lama ini.
Gadis Indigo Ketemu Sosok Bercahaya di Candi Gedong Songo
Kendati begitu, manajemen rumah sakit berencana membuat satu sentral ruang isolasi yang paling dekat dengan UGD. Tujuannya agar tidak terjadi terlalu banyak kontak dengan orang lain.
“Kemudian skenario yang lain adalah ruang bekas HCU akan kita gunakan sebagai ruang isolasi sehingga pengantarnya bisa dilewatkan jalur khusus,” kata dia.
Dengan begitu, simpulnya, pihak RSUD masih harus menyiapkan satu ambulans khusus untuk membawa pasien diduga covid-19. Di samping itu, disiapkan pula sejumlah alat pelindung diri (APD) seperti penutup kepala, penutup muka, baju, dan sepatu.
Tabrak Truk Kontainer, Pengendara Motor di Salatiga Tewas
Di luar langkah antisipatif itu, diakuinya keterbatasan APD menjadi salah satu kendala penanganan pasien covid-19 oleh RSUD Salatiga. Data inventaris terakhir, RSUD tinggal memiliki sekitar 15 APD.
APD Kurang
Padahal jika dihitung jumlah kebutuhan jauh lebih banyak. Pamuji mengalkulasi dengan jumlah karyawan dan dokter yang mencapai pululuhan orang dalam sehari.
“Untuk kebutuhan jika dihitung bagian pendaftaran ada tiga orang, bagian porter pendorong pasien dua orang, dua orang dokter jaga di UGD, belum lagi tenaga kesehatan, perawat, mahasiswa praktik, tenaga kasir, dan apotek. Dalam sehari dikalikan tiga sif jaga,” ujar dia.
RSUD Salatiga Setop Besuk & Batasi Penunggu
Dengan begitu, ketersediaan alat pelindung berstandar menjadi salah satu kendala. Apalagi jumlahnya yang langka membuat harganya di pasaran melambung tinggi meskipun pengadaan barang dan jasa menjadi prioritas untuk keadaan darurat.
“Kami masih akan berkonsultasi dengan inspektorat dan kejaksaan untuk pengadaan anggaran ini,” ujar dia.
Meski demikian, manajemen RSUD sesuai mekanisme diperbolehkan melakukan pergeseran anggaran. Pasalnya status RSUD itu merupakan badan layanan umum daerah (BLUD).
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
- Satgas Covid-19 Nasional Datangi Salatiga, Ada Apa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.