3 Pedagang Positif Covid-19, Pasar di Purworejo Ditutup 2 Hari
Juru Bicara Protokol Covid-19 Kabupaten Purworejo Tolkha Amaruddin mengungkapkan Covid-19 melonjak hingga pasar tradisional pun harus ditutup.
Semarangpos.com, PURWOREJO — Juru Bicara Protokol Covid-19 Kabupaten Purworejo Tolkha Amaruddin mengungkapkan jumlah pasien positif Covid-19 di kabupaten itu kembali melonjak. Karena adanya pasien yang terkait Pasar Suronegaran maka pasar tradisional di Purworejo itu ditutup dua hari.
Tercatat ada lima orang pasien terkonfirmasi positif virus Corona yang berasal dari Kecamatan Purworejo, Bayan dan Gebang, Kamis (16/07/2020). Dari penambahan tersebut, tercatat tiga orang di antara mereka merupakan pedagang di Pasar Suronegaran.
“Untuk mencegah penyebaran lebih luas, Pasar Suronegaran akan ditutup selama dua hari yaitu Sabtu dan Minggu, untuk dilakukan sterilisasi,” ungkap Tolkha Amaruddin dalam unggahan Instagram @purworejokab_, Jumat (17/7.2020).
Sate Kerbau Khas Kudus Nikmat dengan Kuah Serundeng
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Purworejo juga sedang menjadwalkan test swab di sejumlah balai desa di wilayah tersebut. Bukan untuk menakuti masyarakat, tes itu dihrapkan mampu mengedukasi masyarakat.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa Gugus Tugas juga masih terus melakukan upaya untuk mencegah lonjakan jumlah pasien positif Covid-19 di Purworejo dengan cara terus menerus melakukan rapid test. ”Masih ada kuota 2.000 RDT bagi masyarakat, dan ini akan kita maksimalkan,” ungkap Tolkha Amaruddin.
Angka Covid-19 Purworejo
Sampai hari ini tercatat ada 2.256 ODP, 2.1209 orang di antara mereka dinyatakan lulus dan 45 orang dalam pemantauan. PDP berjumlah 52 orang, 39 orang sembuh, 2 dirawat dan 11 orang meninggal.
PSIS Semarang Sulit Penuhi Syarat Gugus Tugas Covid-19
Sedangkan, jumlah pasien positif Covid-19 berjumlah 90 orang, 13 orang isolasi mandiri, 2 dirawat dan 75 orang sembuh. Dari total swab sebanyak 709 orang, 603 di antara mereka negatif, 7 orang masih menunggu hasil.
Adaptasi kebiasaan baru merupakan tahapan baru setelah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Pada masa itu, warga tetap diharapkan di rumah saja, kerja dari rumah, maupun pembatasan sosial yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran masif wabah virus corona.
Tolkha mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Karena pada masa adaptasi new normal masyarakat cenderung mulai abai terhadap protokol kesehatan.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
- Satgas Covid-19 Nasional Datangi Salatiga, Ada Apa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.