Anakan Kura-Kura Terbesar Keempat Dunia Lolos dari Karantina Pertanian Semarang

Badan Karantina Pertanian Semarang, pekan lalu memeriksa seekor kura-kura pardalis (Stigmochelys pardalis) untuk dikirimkan ke Sibolga, Sumatra Utara.

Anakan Kura-Kura Terbesar Keempat Dunia Lolos dari Karantina Pertanian Semarang Unggahan Facebook Badan Karantina Pertanian mengenai pemeriksaan kura-kura Pardalis (Stigmochelys pardalis) oleh pejabat Karantina Pertanian Semarang. Jumat (10/7/2020). (Facebook- Badan Karantina Pertanian)

Semarangpos.com, SEMARANG Badan Karantina Pertanian Semarang, pekan lalu, memeriksa seekor kura-kura pardalis (Stigmochelys pardalis). Pemeriksaan dilakukan untuk sertifikasi hewan peliharaan warga.

Reptil merupakan hewan yang kerap kali dilalulintaskan melalui Karantina Pertanian Semarang. Meskipun terlihat sangar, namun hewan ini cukup banyak peminatnya. Berbagai jenis reptil mulai dari ular, iguana, tokek, hingga kura-kura pernah disertifikasi Karantina Pertanian Semarang.

Stigmochelys pardalis yang ditangani Badan Karantina Pertanian Semarang itu diklasifikasikan sebagai jenis kura-kura terbesar keempat di dunia. Kabar lolosnya kura-kura itu dari pemeriksaan termuat di www.facebook.com/badankarantinapertanian.

Istimewanya Sega Godog depan Makam Raja

“Kura-kura ini baru berusia dua bulan. Setelah dipastikan dokumen lengkap dan dinyatakan sehat, ia terbang dari Bandara Ahmad Yani Semarang menuju Sibolga Sumatra Utara,” ungkap Parlin Robert Sitanggang selaku kepala Karantina Pertanian Semarang.

Ciri-ciri tubuh kura-kura tersebut kerapasnya cukup tinggi dan berkubah dengan sisi yang curam. Jika kura-kura tersebut remaja, biasanya ditandai dengan bercak hitam, bintik-bintik atau bahkan garis-garis dan garis-garis pada latar belakang kuning. Kura-kura dewasa mempunyai tanda-tanda yang cenderung sudah memudar menjadi cokelat atau abu-abu mencolok.

Bisa Sampai 70 Cm

Untuk kepala dan anggota tubuhnya berwarna kuning atau bisa juga cokelat. Pada ukuran dewasa, lebar kura-kura ini bisa mencapai 70 cm dengan berat 40 kg. Tidak heran jika kura-kura ini dapat menyaingi ketiga kura-kura terbesar di dunia seperti Galapagos, Aldabra, dan Sulcata.

Museum Lawang Sewu Semarang Kembali Dibuka

Kura-kura jenis ini memiliki karakter yang lambat, tenang, tidak agresif, dan tidak akan menggigit. Mereka lebih cenderung mundur ke cangkang jika merasa terancam.

Kura-kura ini juga tidak terlalu handal mendaki maupun menggali tanah. Di alam liar, si jantan bisa menjadi agresif dengan jantan lainnya selama musim kawin.

Ia termasuk salah satu herbivora, sehingga makanan ideal mereka adalah rumput yang penuh serat dan hijau. Rumput yang bebas pestisida tentu sangat baik untuk mereka.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.