Antusias Warga Tinggi, Jalur Sepeda di Semarang Banyak Jadi Lahan Parkir
Pakar transportasi Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyediakan jalur khusus sepeda.
Semarangpos.com, SEMARANG — Pakar transportasi dari Universitas Kristen (Unika) Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyediakan jalur khusus sepeda.
Hal ini menyusul tingginya antusiasme masyarakat Kota Semarang dalam menggunakan sepeda saat pandemi Covid-19.
“Dulunya memang pernah ada di Semarang. Tapi sekarang jalur buat pesepeda cuma ada di Jalan MT Haryono saja,” kata pria yang juga Ketua Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Selasa (7/7/2020).
Status Tanggap Darurat Dilepas, Kasus Covid-19 di Salatiga Tambah 5
Ia menyatakan jalur pesepeda di Semarang pada zaman dulu pernah dibuat di area jalur lambat Jalan Indraprasta Semarang Tengah dan Jalan Soegijapranata.
Tak cuma itu saja, jalur sepeda juga pernah diaktifkan di seputar Jalan Pemuda, Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran dan Simpang Lima. Namun kondisi itu kini telah berubah. Bahkan beberapa jalur sepeda telah beralih fungsi sebagai tempat parkir.
“Jalan Indraprasta, Jalan Soegijapranata pernah ada jalur lambat. Tahun 2010, Pemkot kan pernah bangun jalur sepeda di Jalan Pahlawan, Simpang Lima, Pandanaran dan Jalan Pemuda. Lalu beberapa tahun berikutnya ada lagi jalur sepeda di Jalan dr Cipto. Cuma setelah itu malah beralih fungsi buat parkir pinggir jalan. Tidak ada petugas yang melarang. Padahal Solo punya terpanjang se Indonesia untuk jalur lambat sampai 30 kilo,” ungkapnya.
Misteri Remaja Sukoharjo Meninggal saat Latihan Silat Tersingkap
Program Kota Sehat
Menurut Djoko, seharusnya Pemkot Semarang membuat sebuah payung hukum untuk melindungi jalur sepeda.
“Selama ini Pemkot cuma mengutamakan kendaraan bermotor. Karena jalannya dianggap kurang lebar, maka jalur sepedanya dihilangkan,” imbuhnya.
Menurutnya idealnya setiap ruas jalan perkotaan juga bisa dilengkapi jalur bagi pesepeda yang tak boleh terputus. Menurutnya, mengaktifkan jalur sepeda di perkotaan akan mendukung Program Kota Sehat yang telah dicanangkan sejak 2005. Ada tujuh tatanan kota sehat, yaitu kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum; kawasan sarana lalu lintas tertib dan juga kehidupan sosial yang sehat.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Awas! Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Semarang
- Kasus Covid-19 Naik, Insentif Nakes di Semarang Capai Rp14 M per Bulan
- Turun Level 2, Kota Semarang Belum Penuhi Target Testing
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Praktik Pungli Pemakaman Covid-19 Diduga Terjadi di Semarang
- 2 Bulan, 12 Dokter di Semarang Meninggal Akibat Covid-19
- Berdandan ala Badut, Mahasiswa UIN Walisongo Hibur Pasien Covid-19 Semarang
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.