Apindo Jateng Akui Puluhan Perusahaan Setop Produksi

Puluhan perusahaan di Jawa Tengah diakui Ketua Apindo Jateng Frans Kongi untuk sementara berhenti produksi karena Covid-19.

Apindo Jateng Akui Puluhan Perusahaan Setop Produksi Ketua Apindo Jateng Frans Kongi menjadi pembicara diskusi yang digelar di Rumah Pancasila Semarang, Sabtu (4/4/2030). (Antara-Immanuel Citra Senjaya)

Semarangpos.com, SEMARANG — Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Jawa Tengah Frans Kongi mengakui puluhan perusahaan di wilayah setempat sementara berhenti produksi. Langkah itu terpaksa diambil sebagai dampak dari persebaran virus corona jenis baru pemicu Covid-19.

“Ada sekitar 40 perusahaan yang sudah setop produksi. Tersebar di Jawa Tengah,” katanya dalam diskusi hukum yang digelar di Rumah Pancasila Semarang, Sabtu (4/4/2020).

Plin-Plan, Kudus Malah Karantina Pemudik ODP Covid-19 di Hotel

Puluhan perusahaan anggota Apindo Jateng yang menyetop produksi tersebut, antara lain bergerak di bidang garmen serta furnitur. Dampak dari persebaran virus corona itu, lanjut dia, dirasakan para pengusaha sekitar satu hingga dua bulan terakhir.

Salah satu kendala utama yang dihadapi pengusaha, kata dia, adalah ketergantungan terhadap bahan baku impor, utamanya dari China. Ia mencontohkan bahan baku farmasi, obat-obatan, tekstil, hingga besi selama ini harus didatangkan pengusaha Jateng dari China.

Ekspor Juga Sulit

Bukan hanya itu, pengusaha anggota Apindo Jateng juga kesulitan mengekspor produk mereka pada situasi pandemi Covid-19 sekarang ini. “Pabrik kalau tetap produksi juga bingung karena pasarnya juga tidak ada,” katanya.

Rasio Kematian Pasien Covid-19 Jateng Tertinggi Se-Jawa

Ia lalu menyebut opsi merumahkan karyawan sebagai jalan keluar agar perusahaan Apindo Jateng bisa tetap beroperasi. Perusahaan-perusahaan yang masih berproduksi, kata dia, juga telah menerapkan protokol keselamatan di saat darurat pandemi virus corona ini.

Pakar hukum Universitas Nusa Cendana Kupang, Bernard L. Tanya, mengatakan saat kondisi negara seperti sekarang ini, yang paling penting dilakukan adalah membangun solidaritas sosial. “Permasalah yang dihadapi pengusaha bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga peran serta dan pengertian para pekerja,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.