Bilik Disinfektan Jadi Asa Kalongan Ungaran Cegah Covid-19
Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah membuat bilik disinfektan untuk mencegah virus corona (covid-19).
Semaranpos.com, UNGARAN — Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mengandalkan bilik disinfektan demi mencegah persebaran virus corona jenis baru (covid-19).
Bilik disinfektan penangkal virus corona (covid-19) itu ditempatkaan warga di lapangan Dusun Topogunung, tepat sebelum orang asing memasuki kawasan permukiman. Warga juga membuat sebuah portal penutup jalan masuk area perkampungan.
Kepala Desa Kalongan, Yarmuji, kepada Semarangpos.com, Jumat (27/3/2020) sore, mengatakan bilik itu dibuat atas inisiatif warga sejak dua hari lalu. Awalnya, puluhan warga Kalongan baru saja datang dari perantauan, Jakarta dan sekitarnya.
Gadis Indigo Saksikan Jejak Korban Belanda di Benteng Pendem Ambarawa
Kekhawatiran warga bertambah karena di Kecamatan Ungaran Timur terdapat satu orang pasien yang dinyatakan positif covid-19. Warga kemudian berinisiatif membuat sebuah bilik disinfektan sebagai langkah antisipatif persebaran virus corona.
Warga membuatnya secara swadaya dengan memanfaatkan seng, kayu, dan plastik membran. Bilik itu berukuran sekitar 2 m x 1 m. Dua unit kipas angin mereka manfaatkan sebagai alat penyemprot disinfektan atau bahan kimia untuk mencegah terjadinya infeksi.
“Setelah melakukan pengukuran suhu tubuh dan penyemprotan barulah warga yang keluar bisa kembali masuk, jalan juga sudah sengaja kami portal,” terang Kades Yarmuji terkait mekanisme pemanfaatan bilik disinfektan di desanya.
Kata Gadis Indigo Benteng Pendem Ambarawa Penuh Tangisan Pilu
Dia menambahkan pembangunan bilik dan pembelian alat menelan biaya sekitar Rp18 juta. Semuanya ditanggung oleh warga dan pemerintah desa. Bilik dioperasikan pukul 06.00 WIB-23.00 WIB setiap hari. Namun tidak menutup kemungkinan jam operasional dibuat 24 jam.
Terpisah, Ketua Komunitas Anak Rantau Desa Kalong, Putut Asrori, mengatakan pada awalnya keberadaan bilik di Lapangan Topogunung banyak dipertanyakan warga. “Sempat menjadi pertanyaan, tetapi sekarang warga sudah terbiasa,” imbuh Putut.
Tak Hanya Kalongan
Terlebih lagi, keberadaan bilik disinfektan itu bukan hanya untuk Desa Kalongan. “Kami pun membuka diri jika ada warga dari wilayah lain yang akan menggunakan bilik disinfektan, asal mereka taat dan patuh terhadap aturan protokol,” tegas Putut.
Jembatan Mberok Jadi Pembatas Pribumi dan Kolonialis
Dia menambahkan belum ada rencana sampai kapan bilik itu akan terus beroperasi. Sementara itu data yang dihimpun dari laman corona.semarangkab.go.id Jumat sore menunjukkan jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Kabupaten Semarang adalah 1.391 orang.
Klasifikasi OTG ditunjukkan bagi orang tanpa gejala namun pernah memiliki riwayat kontak dengan orang positif covid-19. Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) adalah 166 dan pasien dalam pengawasan (PDP) adalah enam orang.
Sedangkan satu orang yang terkonfirmasi positif covid-19 hingga Jumat masih dirawat di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
- Satgas Covid-19 Nasional Datangi Salatiga, Ada Apa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.