BPS Catat Perawatan Pribadi & Jasa Picu Inflasi Jateng

BPS Jateng mencatat periode Maret 2020 yang mencapai 0,02% terpacu oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa.

BPS Catat Perawatan Pribadi & Jasa Picu Inflasi Jateng Ilustrasi proses perawatan wajah. (Bisnis-Atiqa Hanum)

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik atau BPS Jawa Tengah mencatat kelompok perawatan pribadi dan jasa memicu inflasi Jateng selama Maret 2020.  Selama periode ini, inflasi di wilayah ini mencapai 0,02%.

Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono dalam Berita Resmi Statistik menuturkan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran paling menonjol itu terutama perawatan pribadi dan jasa.

Dosa Kalau Tak Kuburkan Jenazah Pasien Covid-19! Ini Hasil Penelitian MUI Jateng…

“Kelompok ini inflasinya sebesar 1,12% diikuti kelompok transportasi sebesar 0,21%; kelompok kesehatan sebesar 0,12%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05%,” kata Sentot dikutip dari BRS edisi 1 April 2020, Rabu (1/4/2020).

Kendati demikian, penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Maret 2020 adalah kenaikan harga emas perhiasan. Ada pula gula pasir, telur ayam ras, pemeliharaan atau service, dan jeruk.

Penahan Utama Inflasi

Sementara itu, penahan utama inflasi di Jawa Tengah menurut catatan BPS adalah turunnya harga cabai merah dan cabai rawit. Tercatat pula minyak goreng, bawang putih, dan cumi-cumi.

“Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2020 sebesar 0,55% dan tingkat inflasi tahun ke tahun [Maret 2020 terhadap Maret 2019] sebesar 3,25%,” jelasnya.

Adapun dari enam kota IHK Jawa Tengah, lima kota tercatat mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.