Bukan PSBB, Gubernur Jateng Pilih Terapkan PKM di Semarang Raya
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, akan menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di wilayah eks Keresidenan Semarang atau Semarang Raya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Instagram-Ganjar Pranowo) Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, bakal menerapkan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di seluruh wilayah eks Keresidenan Semarang atau yang populer disebut Semarang Raya. Hal itu dilakukan guna membatasi kegiatan masyarakat di Semarang Raya yang lonjakan kasus positif Covid-19 masih terbilang tinggi.
Dengan demikian, nantinya PKM tidak hanya diterapkan di Kota Semarang, yang saat ini masih memberlakukan. PKM nantinya juga diberlakukan di seluruh wilayah eks Keresidenan Semarang seperti Kabupaten Demak, Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga.
“Kalau cuma Semarang saja ngapain? Kalau bisa Semarang Raya dilakukan PKM serentak. Kalau ada jam malam yang perlu diterapkan ya terapkan semua, pembatasan apa saja. Kalau perlu masyarakat di rumah saja, ya kita terapkan juga,” ujar Ganjar saat dijumpai Semarangpos.com di rumah dinasnya, Selasa (7/7/2020) sore.
Muncul Klaster Perusahaan di Semarang, Ratusan Karyawan Positif Covid-19
Ganjar mengatakan seluruh wilayah di eks Keresidenan Semarang nantinya wajib menerapkan PKM. Meski pun ada beberapa daerah di Semarang Raya masuk kategori zona oranye, atau risiko penularan sedang.
Dikutip dari situs web covid-19.go.id/peta-risiko, hanya Kota Semarang dan Demak yang masuk kategori zona merah, atau risiko penularan Covid-19 tinggi. Sedangkan Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dan Salatiga masuk kategori zona oranye.
“Tapi kan rawan. Seperti Salatiga, itu kan kota internasional, kotanya juga kecil, orang keluar masuk, jadi rentan. Jadi tetap harus menerapkan,” tuturnya.
Soloraya
Ganjar pun berharap dengan adanya penerapan PKM di Semarang Raya itu koordinasi antardaerah bisa terjalin lebih baik dalam mengatasi persebaran Covid-19.
Status Tanggap Darurat Dilepas, Kasus Covid-19 di Salatiga Tambah 5
“Nanti patrolinya lebih digiatkan, Satpol PP maupun Dinkes [dinas kesehatan] bisa melakukan tracing secara terus menerus. Rapid test maupun PCR bisa lebih digiatkan. Tadi, kita juga kumpulkan seluruh rumah sakit untuk konsolidasi,” terang Ganjar.
Disinggung apakah ada wilayah lain selain Semarang Raya yang akan diterapkan PKM, Ganjar mengaku hingga saat ini belum ada. Menurutnya, wilayah lain seperti Soloraya maupun Banyumas Raya lonjakan kasus Covid-19 sudah mulai terkendali.
“Selama ini yang lonjakan tinggi kan Semarang Raya. Kalau Soloraya saya rasa sudah baik. Jateng yang timur, selatan, ke barat sudah agak mending. Untuk yang utara ke timur kan yang masih merah,” jelas Ganjar.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia Tercanggih
- Pemprov Jateng akan Integrasikan Trans Jateng dengan Ojek Online dan Angkot
- Gubernur Ahmad Luthfi Perintahkan Bupati dan Wali Kota di Jateng Petakan Daerah Rawan Bencana
- Nilai Investasi di Jawa Tengah Tembus Rp66,13 Triliun, Serap 326.462 Tenaga Kerja
- Hadiri Acara PWI di Solo, Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Peran Penting Pers bagi Pemerintahannya
- Dilepas Gubernur Ahmad Luthfi, Kontingen Jateng ke Pomnas XIX Diharapkan Jadi Juara Umum
- Demo Ricuh, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Jateng Jaga Kondusivitas
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.