Di-Lockdown, Gedung Muhammadiyah Jateng Disemprot Disinfektan

Gedung PW Muhammadiyah Jateng di Semarang ditutup atau di-lockdown menyusul ditemukannya satu karyawan yang rektif Covid-19.

Di-Lockdown, Gedung Muhammadiyah Jateng Disemprot Disinfektan Ilustrasi penyemprotan disinfektan oleh tim BPBD Kota Semarang.(Semarangpos.com – Dinas Perdagangan Kota Semarang)

Semarangpos.com, SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang akan melakukan penyemprotan disinfektan di Gedung PW Muhammadiyah Jawa Tengah (Jateng), Jumat (7/8/2020).

Gedung yang terletak di Jl Singosari Raya No.33, Kota Semarang itu akan ditutup atau di-lockdown selama 11 hari, mulai 7-18 Agustus 2020. Penutupan dilakukan karena adanya seorang karyawan yang berisiko terkonfirmasi Covid-19.

Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono, membenarkan jika pihaknya akan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di gedung atau kantor PW Muhammadiyah Jateng.

Gedung Muhammadiyah Jateng Di-Lockdown, Pengurus Sebut Ada yang Reaktif Covid-19

Meski demikian, pihaknya tidak mengetahui secara pasti apakah ada pengurus atau karyawan PW Muhammadiyah yang terpapar Covid-19.

“Iya, besok [hari ini] kita akan agendakan [penyemprotan] di sana [Gedung Muhammadiyah Jateng],” kata Winarsono melalui aplikasi Whats App ke Semarangpos.com, Kamis (6/8/2020).

Selain ke kantor PW Muhammadiyah Jateng, BPBD Kota Semarang pada Jumat ini juga akan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat yang berada di Kelurahan Kemijen dan Kelurahan Sawah Besar Gayamsari. Penyemprotan disinfektan selama ini dipercaya untuk membasmi kuman yang menyebabkan penyakit, salah satunya virus corona.

5 Pasar di Temanggung Ditutup & Disemprot Disinfektan

Sekretaris PW Muhammadiyah Jateng, Wahyudi, membantah jika penutupan gedung atau kantor tersebut karena adanya karyawan yang terkonfirmasi Covid-19. Penutupan dilakukan setelah ada satu karyawan yang dinyatakan reaktif Covid-19 dalam pemeriksaan secara rapid.

“Beberapa hari lalu kan memang kita minta karyawan, terutama yang usianya di atas 50 tahun untuk rapid test. Kebetulan ada satu yang reaktif. Tapi belum positif, karena hasil tes swab-nya belum keluar. Ya [penutupan] sebagai antisipasi saja,” ujar Wahyudi.

Wahyudi mengungkapkan memang pernah ada salah satu pengurus PW Muhammadiyah Jateng yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Namun hal itu terjadi sudah lama dan pengurus tersebut sudah dinyatakan sembuh.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.