Dituduh Tebar Hoaks Virus Corona, Warga Semarang Minta Maaf
Informasi terkait virus corona jenis baru pemicu Covid-19 yang disampaikan warga Kota Semarang, Jawa Tengah dianggap polisi sebagai hoaks.

Semarangpos.com, SEMARANG — Virus corona jenis baru pemicu Covid-19 memang tengah menjadi perhatian publik karena ancaman kematian, tak terkecuali di Kota Semarang, Jawa Tengah. Kegelisahan itu membuat warga bersemangat berbagi informasi. Namun jangan bagikan jika tak valid benar.
Semangat berbagi di media sosial itulah yang membuat seorang warga Kota Semarang harus meminta maaf secara terbuka di hadapan polisi. Akibat unggahannya di melalui pesan teks Whatsapp, Oktavia Eko Wati, 39, warga Sampangan, Kota Semarang dianggap menebar hoaks.
Unggahannya itu membagikan informasi tentang penutupan ruas jalan di Sampangan, Kota Semarang. Sayangnya informasi tak dicek kebenarannya itu diklasifikasikan polisi sebagai hoaks atau berita palsu. Bahkan info itu dianggap meresahkan warga karena dikaitkan dengan persebaran virus korona.
PDP Meninggal di Salatiga Positif Terpapar Virus Corona
Kasat Binmas Polrestabes Semarang AKBP Maulud di Semarang, Selasa (7/4/2020), mengatakan Oktavia Eko Wati menyebarkan hoaks. Menurut dia, kejadian itu bermula pada 31 Maret 2020 pelaku melintas di Jl. Lamongan Barat, Kota Semarang, yang kondisinya ditutup pada malam hari.
“Yang bersangkutan ini kemudian bertanya ke rekannya yang tinggal di daerah itu tentang penutupan jalan tersebut yang kemudian dijawab mungkin karena virus corona,” katanya.
Lockdown Tutup Jalan
Pelaku kemudian mengirimkan pesan singkat ke grup Whatsapp yang isinya, “Malam teman2…. Malam ini pukul 20.00 Jl. Lamongan Barat resmi di lockdown oleh aparat setempat dikarenakan ada warga suspect Covid-19. Bagi yang tidak berkepentingan di wilayah Sampangan diharap tidak perlu datang berkunjung. Stay at home… Stay healthy….Stay strong!”.
Diduga Nikahi Anak 7 Tahun, Syekh Puji Diperiksa Polda Jateng
Informasi itu, lanjut dia, menyebar hingga menimbulkan keresahan warga di sekitar kawasan itu. Petugas dari Polsek Gajahmungkur dan Polrestabes Semarang yang memperoleh informasi tersebut langsung menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan ke lokasi serta mendatangi rumah pelaku. “Saat dicek ke lokasi ternyata informasi itu tidak benar,” tambahnya.
Warga Semarang yang dituduh menebar hoaks itu secara kooperatif mendatangi Polrestabes Semarang dengan diantar suaminya itu mengaku keliru dan meminta maaf. “Sudah minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya,” katanya.
Polisi sendiri tidak memroses pelaku secara hukum atas perbuatannya. “Demi kemanusiaan akhirnya kami izinkan pulang, namun tetap harus wajib lapor,” katanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
- Satgas Covid-19 Nasional Datangi Salatiga, Ada Apa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.