Ganjar Minta Kota Semarang Kaji PSBB, Ini Jawaban Wali Kota Hendi…

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meminta Kota Semarang mulai mengkaji kemungkinan penerapan status PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Ganjar Minta Kota Semarang Kaji PSBB, Ini Jawaban Wali Kota Hendi… Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Rabu (19/2/2020) (instagram—hendrarprihadi)

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, untuk mulai menghitung kemungkinan Kota Semarang berstatus PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Menanggapi hal itu, wali kota yang akrab disapa Hendi itu pun tidak mau gegabah. Ia masih membutuhkan waktu untuk melakukan persiapan serta mempertimbangkan dampak yang akan muncul akibat diterapkannya Kota Semarang dengan status PSBB.

“Kita perlu perhitungan yang cermat. Sedang kita rapatkan dengan internal, Forkopimda, dan tokoh Kota Semarang,” ujar Hendi dalam pesan singkat melalui aplikasi Whatsapp (WA) ke Semarangpos.com, Jumat (17/4/2020) malam.

Gubernur Jateng Instruksikan Semarang Kaji PSBB

Hendi mengatakan pemberlakuan PSBB harus dihitung secara cermat. Kota Semarang juga harus memikirkan daerah-daerah lain yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang atau daerah hinterland, seperti Kabupaten Demak, Kendal, dan Kabupaten Semarang.

“Mungkin kita perlu diskusikan dulu dengan pak Gubernur. Kalau sampai saat ini tidak keputusan atau pengajuan PSBB. Kota Semarang masih akan menjalankan sesuai aturan-aturan yang ada,” terang Hendi.

Meski demikian, Hendi mengaku akan siap mengikuti petunjuk dari Gubernur Ganjar Pranowo jika memang diperintahkan untuk PSBB.

Begini Kronologi Dokter RSUP Kariadi Semarang Positif Covid-19

“Kalau memang petunjuk beliau begitu, segera kita persiapkan PSBB. Harus dikaji benar kemampuan logistik dan pemenuhan kebutuhan pokok warga selama penerapan PSBB,” imbuhnya.

Social distancing tak efektif

Sementara itu, Ganjar meminta Pemkot Semarang untuk mulai mempertimbangkan kemungkinan PSBB setelah melihat Kota Tegal yang telah ditetapkan PSBB oleh Kementerian Kesehatan, Jumat malam. Menurut Ganjar, Kota Semarang harus mulai mempertimbangkan penerapan status PSBB menyusul tren kasus virus corona atau Covid-19 yang terus naik. Terlebih lagi, imbauan untuk menerapkan social distancing maupun physical distancing di ibu kota Jateng itu tak berjalan efektif.

“Saya kira Kota Semarang harus mencermati betul-betul. Semarang sudah masuk kategori merah. Jadi harus hati-hati. Kalau kemudian tidak bisa mengendalikan akan bisa menambah jumlah pasien,” ujar Ganjar, Jumat malam.

Tegal Ditetapkan PSBB, Begini Reaksi Gubernur Jateng…

Ganjar juga mengaku resah melihat kondisi Kota Semarang dalam pencegahan penularan Covid-19. Hal itu karena selama 25 hari terakhir, dirinya masih melihat masih banyaknya kerumunan warga di berbagai tempat.

“Ini diperlukan tindakan makin tegas dan keras Agar semua mengerti karena malam kafe masih buka dan banyak yang nongkrong. Pagi-pagi saya keliling, sudah 25 hari saya keliling suasana keramaian itu masih ada,” katanya.

Sampai saat ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Semarang mencapai 120 orang. Dari jumlah sebanyak itu, 22 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 42 meninggal dunia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.