Gubernur Jateng Sebut PSBB Itu Sakit

Gubernur Ganjar Pranowo berharap tidak ada lagi wilayah di Jateng yang diterapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Gubernur Jateng Sebut PSBB Itu Sakit Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, berharap tidak ada lagi daerah di Jateng yang diterapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Gubernur berambut putih itu menyebut hingga saat ini belum ada lagi daerah di Jateng yang menjalankan aturan PSBB, kecuali Kota Tegal.

“Jadi di Jateng belum ada PSBB. Baru Kota Tegal, dan saat ini Kota Semarang baru menyiapkan diri,” ujar Ganjar di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Kota Semarang, Rabu (22/4/2020).

Menurut Ganjar, PSBB tidak perlu dilakukan jika masyarakat mematuhi anjuran pemerintah dalam memutus rantai penularan virus corona.

Anjuran itu berupa penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), physical distancing, dan social distancing, dengan beraktivitas di dalam rumah.

“PSBB itu sakit, lockdown itu sakit. Jadi, tidak berharap PSBB. Asalkan, kita semua dapat menjaga jarak, cuci tangan, memakai masker. Kesadaran itu penting,” terang Ganjar.

Sebelumnya, Ganjar telah menginstruksikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, untuk mulai menghitung kemungkinan menerapkan PSBB di Kota Semarang.

Anjuran itu disampaikan Ganjar menyusul tren peningkatan kasus positif virus Corona atau Covid-19 di ibu kota Jateng itu. Saat ini kasus positif Covid-19 di Kota Semarang mencapai 127 orang, atau 29% dari total kasus di Jateng, yakni 437 orang.

Kondisi tidak nyaman

Ganjar mengaku saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang masih melakukan perhitungan yang perlu dipersiapkan untuk PSBB. Namun, berharap PSBB tak diterapkan, asalkan masyarakat mematuhi arahan pemerintah.

“Kalau tidak ditaati, mau enggak mau ya PSBB. Tapi ingat, jika PSBB, maka anda akan menghadapi kondisi yang tidak nyaman,” tegas Ganjar.

Pj. Sekda Jateng, Herru Setiadhie, mengaku hingga saat ini belum ada lagi wilayah di Jateng yang akan diterapkan PSBB. Meski demikian, para kepala daerah di Jateng tetap harus melakukan analisis, kajian, dan kesiapan jika sewaktu-waktu PSBB diterapkan.

“Jadi, sifatnya itu hanya imbauan ke kepala daerah untuk mengkaji dan menganalisis kondisi wilayahnya, termasuk kesiapan jika PSBB diterapkan. Jadi, jika diterapkan tidak kaget,” ujar Herru.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.