Hendak Berobat, Warga Grobogan Meninggal di Pos Kamling
Warga bernama Achmad Setiawan, 35, meninggal di pos kamling saat hendak berobat ke dokter di Dusun Geneng, Genengadal, Toroh, Grobogan, Jateng.
Semarangpos.com, PURWODADI — Warga Grobogan ditemukan meninggal dunia di pos pengamanan lingkungan Dusun Geneng, Desa Genengadal, Kecamatan Toroh, Grobogan, Rabu (14/5/2020). Pria bernama Achmad Setiawan, 35, yang meninggal di pos kamling itu rencananya hendak berobat ke seorang dokter.
“Rencananya korban warga Dusun Gandok, Desa Genengadal itu hendak berobat ke dr. Jenny di Desa Sindurejo, Kecamatan Toroh,” jelas Kapolsek Toroh AKP Sucipto kepada Semarangpos.com, Rabu.
Korban saat itu sedang sakit. Oleh adiknya Muhammad Ismail, 32, hendak diantar berobat ke Desa Sindurejo. Achmad Setiawan diantar menggunakan sepeda motor adik dan ibunya Marsiyem, 54.
PNS Salatiga Positif Covid-19, Kompleks Balai Kota Disterilkan
Mereka bertiga menaiki sepeda motor Yamaha Vega bernomor polisi K 6916 RZ. Muhammad Ismail berada di depan mengendarai sepeda motor kemudian korban di tengah diapit Marsiyem.
Ketiga berangkat dari rumah di Dusun Gandok, Desa Genengadal sekitar pukul 14.30 WIB. Saat sepeda motor sampai di Dusun Geneng, Achmad Setiawan mendadak lemas dan hampir terjatuh dari boncengan. Karena itulah mereka berhenti di pos kamling RT 004, RW 004, Dusun Geneng.
Ditidurkan di Pos
Korban dipapah untuk ditidurkan di pos kamling yang terletak di pinggir jalan kampung tersebut. Selanjutnya, adik korban menemui Soelinto Widodo, seorang perawat di Dusun Kedung, Desa Genengadal. Soelinto kemudian dibonceng Ismail menuju pos kamling di mana korban berada.
Saksi Soelinto kemudian memeriksa kondisi Setiawan. Ternyata, warga Grobogan yang ditunggui ibunya di pos kamling itu sudah meninggal dunia. Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan Marsiyem ke Mapolsek Toroh.
Meninggal Bermukena di Kamar, Gadis Jepara Diduga Dibunuh
Unit Reskrim Polsek Toroh, Tim Inafis Polres Grobogan, bersama petugas kesehatan Puksesmas Toroh I lalu mendatangi lokasi kejadian. Petugas menerapkan protokol penanganan Covid-19 dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat melakukan pemeriksaan jenazah korban.
Hasil pemeriksaan, jelas Sucipto, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Setelah dilakukan identifikasi, jenazah selanjutnya diserahkan kepada keluarganya. Keterangan keluarga menyebutkan selama ini korban menderita sakit paru-paru selama dua tahun di Jakarta.
“Karena sakit korban kemudian pulang ke Dusun Gandok pada Februari 2020. Selama di rumah korban sudah berobat sebanyak dua kali di RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi. Dia juga berobat ke dr. Jenny di Desa Sindurejo, Toroh,” kata Sucipto.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Kronologi Pembunuhan Perempuan Di Hutan Grobogan
- Begini Pelaku Lakukan Pembunuhan Perempuan Di Hutan Grobogan
- Pelaku Pembunuhan Perempuan Di Hutan Grobogan, Berniat Nikahi Korban
- Pelaku Pembunuhan Perempuan Di Hutan Grobogan, Ini Ancaman Hukumannya
- Polisi Ungkap Pembunuhan Perempuan di Hutan Grobogan, Pelaku Warga Demak
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.