Hore! Kudus Tidak Lagi Zona Merah
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyebut Kabupaten Kudus tidak lagi berstatus zona merah Covid-19, tapi masih masuk zona oranye.
Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyebut kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus sudah mulai mengalami penurunan. Bahkan, menurut Ganjar, Kudus tidak lagi masuk dalam status zona merah atau risiko tinggi persebaran Covid-19.
Sebelumnya, Kudus disebut sebagai daerah paling tinggi mengalami lonjakan Covid-19. Bahkan di daerah tersebut sudah ditemukan persebaran varian baru Covid-19, Delta, yang pernah membuat India dilanda tsunami Covid-19.
“Kudus melanda, bahkan sekarang sudah oranye kalau dari data epidemiologi. Kudus sudah tidak masuk zona merah,” tegas Ganjar di kantornya, Selasa (6/7/2021).
Baca juga: 28 Sampel di Kudus Positif Terdeteksi Virus Covid-19 India
Ganjar pun mengklaim penanganan kasus Covid-19 di Kudus dinyatakan berhasil. Ia berharap hal ini bisa diikuti daerah-daerah di sekitar Kudus yang juga masuk dalam zona merah.
“Kami harapkan tren Kudus bisa mempengaruhi area sekitarnya yang masih tinggi. Ya Jepara, Pati, Rembang dan sekitarnya,” jelasnya.
Ganjar mengatakan, pihaknya terus memantau penanganan kasus Covid-19 di daerah zona merah sekitar Kudus. Beberapa melandai, namun untuk Jepara sedang meningkat.
“Jepara lagi meningkat sekarang, jadi kami terus perhatikan,” jelasnya.
BOR
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga meminta daerah lain di Jateng untuk terus meningkatkan ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. Sehingga jika terjadi lonjakan, tidak akan ada kepanikan.
“Semua saya minta tidak boleh berdiam diri. Pengalaman di Banjarnegara, kemarin itu kasusnya biasa saja. Sekarang terjadi peningkatan cukup tinggi. Maka kemarin saat rapat, saya minta Kadinkes Banjarnegara untuk menyiapkan semuanya,” tegasnya.
Baca juga: PPKM Darurat, 108 Gereja Katolik di Jateng Tutup
Peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus sempat menggegerkan banyak pihak, bahkan menjadi perhatian nasional. Peningkatan yang terjadi secara mendadak usai lebaran itu membuat rumah sakit di Kudus tak mampu menampung pasien.
Tak hanya Pemkab Kudus, Pemprov Jateng juga turun tangan untuk menangani lonjakan kasus di Kudus. Bahkan pemerintah pusat baik dari Kementerian Kesehatan, BNPB juga terjun langsung untuk menangani peningkatan kasus Covid-19 di Kudus.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Pemotongan Insentif Nakes di Kudus Masih Misteri, Polda Jateng Kumpulkan Bukti
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.