Jaka Kendil, Anak Mirip Kendil yang Jadi Raja

Jaka Kendil adalah tokoh dari cerita rakyat Jateng yang sering dikira sebagai kendil karena bertubuh mirip kendil. Namun ia lalu menjadi anak raja.

Jaka Kendil, Anak Mirip Kendil yang Jadi Raja Tangkapan layar dari video Jaka Kendil di channel Youtube Animasi Cerita Indonesia - ACI, Minggu (17/3/2019). (Youtube-Animasi Cerita Indonesia-ACI)

Semarangpos.com, KARANGANYAR — Jaka Kendil adalah tokoh dari cerita rakyat Jawa Tengah. Orang-orang sering mengiranya sebagai kendil karena bertubuh mirip kendil. Ia menjadi anak raja setelah memenangkan sayembara dengan cara memainkan gamelan.

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang nyai seperti versi yang disarikan Semarangpos.com, Rabu (26/8/2020), dari channel Animasi Cerita Indonesia – ACI di Youtube pada 17 Maret 2019 silam. Perempuan itu merasa kesepian karena tinggal sendirian di sebuah rumah dekat sungai.

Suatu hari, ia bermaksud untuk mengisi kendi dengan air di sungai. Ketika sedang berkhayal mempunyai seorang anak, tiba-tiba ia melihat sebuah keranjang yang mengapung di sungai. Perempuan itu menengok ke kiri dan ke kanan karena bingung.

Nama Pati Terinspirasi dari Pati Aren di Minuman Dawet?

“Kasihan sekali. Tubuhnya seperti kendil,” ujar nyai sambil mengangkat keranjang berisi bayi itu. Ia berusaha menenangkan si bayi dan bertekad untuk membesarkannya seperti anak sendiri.

Seiring berjalannya waktu, anak itu tumbuh makin besar seperti kendil. Perutnya gendut dan kakinya pendek. Karena itu, Nyai Rondo memberinya nama Joko Kendil yang sesuai Paugeran Sriwedari 1926 mestinya ditulis Jaka Kendil.

Pada suatu hari, Jaka Kendil sedang mengumpulkan batang kayu berukuran kecil yang berada di dekat hutan. Lalu, perhatiannya teralihkan oleh dua anak yang bermain kejar-kejaran di dekat sana. Ketika Jaka Kendil datang menghampiri, mereka langsung kaget sehingga salah satu di antara mereka terjatuh. Tanpa berkata apa-apa, mereka segera berlari meninggalkan anak itu.

Nongkrong Seru Bareng Teman di Silancur Highland, Kuy!

Jaka Kendil merasa sedih. Senyumannya menghilang seketika. Ternyata tidak ada orang yang mau berteman dengannya. Itu karena orang-orang memandangnya sebagai periuk sungguhan ketika sedang berdiri atau diam saja.

Dikira Periuk Besar

Sementara itu, Putri Melati selesai berbelanja buah-buahan pada sore hari. Tiba-tiba keranjang yang berisi beberapa buah apel tersebut rusak. Setelah melihat sosok Jaka Kendil, ia langsung tersenyum. “Ah, untung ada periuk besar buat wadah buah ini!” serunya sambil membawa buah-buahan yang tadi terjatuh.

Putri Melati meletakkan beberapa buah apel di atas kepala Jaka Kendil. Si korban syok selama beberapa saat. Selanjutnya, sosok yang mirip kendil tadi mengagetkan sang putri. Setelah Putri Melati sadar kalau kendil itu ternyata manusia, mereka berdua pun tertawa. Sejak saat itu, mereka berteman baik.

Coba Nasi Pecel Mbok Sador di Simpang Lima Semarang

Pada suatu hari, istana kerajaan mengadakan sayembara dalam rangka memperingati hari ulang tahun sang raja. Jika seseorang mampu membawakan gending emas jatayu, maka dia akan menjadi anak sekaligus penerus takhta.

Satu per satu peserta sayembara memainkan alat musik. Namun, mereka gugur karena tidak mengetahui wujud gending yang dimaksud raja. Lalu, Jaka Kendil datang membawa keranjang bayi yang kemudian berubah menjadi salah satu alat musik gamelan. Orang-orang menikmati pertunjukan itu.

“Kamu pemuda yang kucari, Nak. Dalam mimpiku, ada seorang pemuda yang akan menjadi penggantiku kelak dan pemuda itu membawakanku gending jatayu asli,” ungkap sang raja. Dia dan anak angkatnya pun berpelukan. Sejak saat itu, Jaka Kendil mempunyai banyak teman.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.