Semangka Raksasa Sadarkan Bombai dan Bawang Merah dari Sifat Tamak

Melalui cerita rakyat Bawang Putih dan Bawang Merah, masyarakat bisa belajar mengenai konsekuensi bagi orang yang serakah.

Semangka Raksasa Sadarkan Bombai dan Bawang Merah dari Sifat Tamak Tangkapan layar dari video unggahan channel Animasi Cerita Indonesia – ACI di Youtube, Minggu (16/12/2018). (Youtube-Animasi Cerita Indonesia–ACI)

Semarangpos.com, KARANGANYAR — Ingat cerita rakyat dari Jawa Tengah yang berjudul Bawang Putih dan Bawang Merah? Melalui kisah itu, masyarakat bisa belajar mengenai konsekuensi bagi orang yang serakah.

Pada zaman dahulu hiduplah sebuah keluarga di suatu dusun. Ibu Bawang Putih telah lama sakit keras hingga akhirnya meninggal dunia. Kisah ini disarikan Semarangpos.com, Jumat (28/8/2020), dari video unggahan channel Animasi Cerita Indonesia – ACI di Youtube pada 16 Desember 2018 lampau.

Satu bulan kemudian, sang ayah menikah lagi supaya ada sosok ibu yang bisa merawat Bawang Putih. Istri barunya bernama Bombai, seorang janda yang mempunyai anak bernama Bawang Merah.

Coba Nasi Pecel Mbok Sador di Simpang Lima Semarang

Namun, Bombai dan Bawang Merah memiliki dua sikap berbeda terhadap Bawang Putih. Di hadapan si kepala rumah tangga, mereka ramah kepada Bawang Putih. Sebaliknya, mereka langsung menampakkan rasa tidak suka jika ayah Bawang Putih tidak berada di sana.

Bombai selalu mengomeli Bawang Putih. Anak perempuan tersebut pun menderita dalam menjalani kehidupan.

Pada suatu hari, Bawang Putih mencuci baju di sungai. Akan tetapi, salah satu baju milik Bombai hanyut terbawa arus air yang deras. Baju itu berwarna merah. “Aduh, itu baju kesayangan Ibu Bombai! Kembali!” teriaknya karena panik.

Nongkrong Seru Bareng Teman di Silancur Highland, Kuy!

Hari makin gelap. Bawang Putih terus berlari mengikuti baju tadi sampai akhirnya kehilangan jejak. Ia tidak berani pulang sebab takut kena marah oleh ibu tiri.

Bawang Putih tiba di sebuah rumah sekitar tepi sungai. Dia melihat seorang kakek sedang membawa baju berwarna merah di dekat jemuran. Sebagai ucapan terima kasih, ia membantu pekerjaan si kakek seperti membersihkan rumah dan halamannya.

Pilih Semangka Kecil

Sang kakek menyuruh Bawang Putih untuk memilih salah satu semangka di kebunnya sebelum anak itu pulang. Lalu, Bawang Putih memilih semangka yang kecil. Bukankah semangka yang besar akan lebih memuaskan?

Nama Pati Terinspirasi dari Pati Aren di Minuman Dawet?

Ternyata Bawang Putih memilih semangka kecil karena lebih mudah dibawa. Dia sadar bahwa tenaganya terbatas. Hal itu menandakan kalau ia bukan orang serakah. Sesampainya di rumah, Bawang Putih membelah semangka tadi. Betapa kagetnya dia karena isinya malah beberapa kalung emas.

Setelah mendapatkan penjelasan dari Bawang Putih, Bombai dan Bawang Merah pergi untuk melakukan hal yang sama. Mereka sengaja menghanyutkan baju ke sungai.

Setelah sampai di rumah si kakek, Bombai menyuruh anaknya untuk melakukan pekerjaan rumah. Berhubung Bawang Merah belum pernah melakukannya, maka dia malah memporakporandakan rumah itu.

Begini Awal Mula Batik Buketan Nan Cantik dari Pekalongan

Sebelum pulang, Bombai meminta kepada si kakek untuk memberikan sebuah semangka kepadanya. Selanjutnya, ia dan Bawang Merah langsung berlari ke kebun dan mengambil semangka paling besar. Sifat tidak sopan dan tamak mereka pun terlihat.

Apakah semangka raksasa itu berisi perhiasan yang lebih banyak daripada sebelumnya? Ternyata justru kadal, tokek, dan cicak yang memenuhinya. Binatang-binatang itu langsung menyerang Bombai dan Bawang Merah.

Bombai dan Bawang Merah menyadari kesalahan mereka dan menyadari ketulusan Bawang Putih. Lalu, keluarga itu pun hidup bahagia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.